JAKARTA, KOMPAS.com - Menyantap ketupat dengan kuah opor ayam dan hidangan pelengkap lain adalah salah satu momen yang dinanti di hari raya Idul Fitri. Makanan ini memang sedap, hampir seluruh golongan masyarakat menyukai ketupat. Hingga akhirnya, masyarakat keturunan China di zaman lampau terinspirasi membuat hidangan yang menyerupai ketupat hari raya.
"Orang China membuat lontong cap go meh, terinspirasi dari ketupat tetapi ada bedanya dengan ketupat, lontong tak bersudut," kata ahli gastronomi dari Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito saat dihubungi KompasTravel, Jumat (23/6/2017).
Alih-alih membuat ketupat, masyarakat keturunan China membuat lontong. Bentuk lontong yang bulat, menurut Murdijati, adalah representatif dari bulan purnama.
Perbedaan lainnya, lontong dibuat menggunakan daun pisang dengan cara yang lebih sederhana, bukan janur kelapa yang dianyam membentuk ketupat.
Maka jika diperhatikan, aneka sayur pelengkap lontong cap go meh sebenarnya mirip dengan sajian ketupat di Hari Raya Idul Fitri. Seperti opor ayam dan sambel goreng ati.
Daerah pertama yang membuat lontong cap go meh, menurut Pemerhati budaya China, Agni Malagina adalah daerah Pesisir Laut Jawa.
“Lontong cap go meh ini bentuk makanan adaptasi, bentuk baru untuk kaum peranakan. Bukan menggantikan, mereka menghormati tradisi masyarakat setempat (di pesisir Laut Jawa). Lontong cap go meh ini murni untuk merayakan Cap Go Meh. Mereka ingin memunculkan identitas asli mereka karena kan peranakan itu gak tahu resep masakan asli,” kata Agni saat dihubungi KompasTravel, Senin (6/2/2017).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.