Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketupat Berbungkus Janur dan Plastik, Apa Bedanya?

Kompas.com - 25/06/2017, 08:04 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya berbalut janur kelapa, ketupat kini didapati berbalut plastik. Meski menggunakan plastik aman untuk makanan, tetapi di balik kepraktisan yang disuguhkan sebenarnya ada yang hilang dari ketupat instan tersebut.  

"Rasa ketupat plastik dan ketupat dari janur itu pasti berbeda," kata ahli gastronomi dari Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito saat dihubungi KompasTravel, Jumat (23/6/2017).

Murdijati menjelaskan penggunaan janur kelapa untuk membuat ketupat sebenarnya memiliki tujuan. Pertama dari segi tekstur, ketupat yang dianyam dengan rongga tak rapat berpengaruh pada hasil rebusan beras. 

(BACA: Selain Ketupat, Ini Fungsi Lain Janur untuk Makanan di Masa Lampau)

Kemudian dari segi rasa, ketupat yang direbus dengan janur kelapa cenderung lebih wangi. Karena janur memberikan aroma khusus pada makanan yang disimpan di dalamnya, apalagi dimasak. 

Terakhir dari segi warna, janur kelapa memberikan warna alami pada ketupat seperti rona kecoklatan yang menggugah selera. 

(BACA: Lontong Cap Go Meh yang Terinspirasi dari Hidangan Ketupat)

Meski pada akhirnya, menurut Murdijati, memang penggunaan plastik yang aman untuk makanan dapat menjadi alternatif membuat ketupat bagi yang sulit mendapatkan janur. Ini dialami orang Indonesia yang tinggal atau bepergian ke luar negeri. 

Murdijati menambahkan, janur kelapa dipilih karena hampir di setiap rumah orang Jawa di zaman lampau terdapat pohon kelapa di pekarangan rumahnya, sehingga dapat dengan mudah dimanfaatkan.

Sementara di beberapa daerah, kegiatan menganyam ketupat menjelang Idul Fitri masih dilakukan dan memperat tali silaturahmi antar-kerabat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com