Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bir Pletok, Simbol Kemegahan Perayaan Orang Betawi

Kompas.com - 09/07/2017, 10:06 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minuman Bir Pletok mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat Betawi. Ya, minuman khas ini punya cerita panjang sejak zaman kolonial. Bir pletok disebut-sebut sebagai salah satu mahakarya kuliner Indonesia. Pada 2012, bir pletok masuk dalam 30 ikon kuliner nusantara oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada masa itu.

"Bir pletok menjadi salah satu bukti peranan penting rempah-rempah, khususnya cengkeh, pala, bunga pala, lada, dan kayu manis, telah menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dari sistem perniagaan jalur rempah," ujar pegiat budaya Betawi, JJ Rizal di paviliun Mahakarya Indonesia di Pekan Raya Jakarta, Jumat (8/7/2017).

Jj Rizal mengungkapkan bahwa bir keberadaan bir pletok sangat prestisius untuk orang Betawi. Bak wine yang selalu ada pada perayaan kemenangan orang Eropa. Bir pletok juga menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan perayaan orang Betawi.

Racikan rempah untuk bir pletok khas betawi.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Racikan rempah untuk bir pletok khas betawi.

Dari tiga perayaan utama orang Betawi yaitu sunatan, pernikahan, dan kematian, ketiganya ada bir pletok sebagai suguhan. Namun, yang paling wajib ialah pernikahan karena prestisnya yang paling tinggi.

"Bir pletok itu penanda kesuksesan perkawinan Betawi. Kalau tidak ada bir pletok, itu makanan kue-kue khas gak akan jadi mewah. Perayaan-perayaan itu dilihat sukses dari seberapa 'menyungainya' si bir pletok, sama kayak wine di Eropa," ungkap JJ Rizal.

BACA: Minum Bir Pletok Sambil Makan Roti, seperti Orang Eropa...

Jika sore hari masyarakat Betawi punya kebiasaan 'nyahi' yaitu ngeteh bareng, lalu paginya ngopi, hal itu tidak berlaku untuk bir pletok. Minuman ini hanya ada pada tradisi-tradisi perayaan mewah.

"Bir pletok bukan buat nongkrong, nyemil sambil ngobrol, bukan. Bir itu hanya dikeluarkan saat perayaan tertentu, selebrasi. Karna memang implikasinya ke wine, untuk menandingi wine pada zaman kolonial, yang diperoleh dari kekayaan rempah Indonesia," ujar JJ Rizal.

Jadi Indonesia khususnya Betawi patut berbangga dengan adanya bir pletok tersebut. Jika wine diakui sebagai warisan kekayaan dunia, mungkin bir sebagai saingannya pada zaman kolonial dulu juga bisa dijadikan warisan kekayaan dunia terutama dari kombinasi rempahnya.

Dewasa ini, menurut JJ Rizal, bir pletok menjadi kian penting sejalan dengan semakin diakuinya eksistensi minuman tersebut. Industri bir pletok pun kian besar di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com