Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2017, 14:05 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Banyak pihak yang menyesalkan perilaku wisatawan, terutama lokal, yang tidak mengindahkan peraturan saat berkunjung ke Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Buktinya salah satu bukti perilaku buruk wisatawan sempat menjadi viral setelah diunggah oleh netizen bernama Katherine Cai di media sosial Facebook. Kecaman warganet bukan tanpa alasan, karena perilaku tersebut bisa berdampak buruk terhadap kelestarian Candi Borobudur.

BACA: Jangan Ditiru! Kelakuan Buruk Turis Indonesia di Candi Borobudur

Sebetulnya sudah banyak upaya yang dilakukan pengelola cagar budaya dunia itu untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Mulai dari pemasangan rambu-rambu di tangga, stupa, dan titik lainnya agar wisatawan tidak menginjak, duduk, maupun memanjat, hingga penempatan petugas keamanan setiap hari.

Balai Konservasi Borobudur (BKB) mencatat ada 80 orang petugas keamanan yang berjaga setiap hari di zona I Candi Borobudur. Tidak hanya satpam, tapi juga petugas pengarah wisatawan. Namun jumlah tersebut dinilai tidak sebanding dengan jumlah wisatawan Candi Borobudur, apalagi ketika musim liburan.

"Pada libur Lebaran lalu tercatat ada sekitar 56.000 wisatawan dalam sehari. Petugas kami tentu kewalahan. Kami sudah peringatkan melalui pengeras suara atau langsung kepada wisatawan. Dalam keadaan normal mungkin cukup, karena hanya sekitar 5.000 - 6.000 wisatawan," ujar Iskandar M Siregar selaku Kepala Saksi Konservasi BKB, Senin (10/7/2017).

Iskandar tidak memungkiri jika wisatawan mempunyai andil besar dalam upaya pelestaran candi peninggalan dinasti Syailendra abad ke-8 sampai ke-9 itu. Beberapa tahun terakhir, BKB telah membuat kajian yang membahas tentang dampak terhadap jumlah wisatawan dengan kerusakan candi.

"Candi yang sering diinjak-injak tentu dampaknya semakin besar, batu yang usianya sudah ratusan tahun lalu itu jadi cepat aus. Bayangkan jika ada ribuan manusia setiap hari yang menginjak candi," katanya.

Hasil penelitian yang pernah dilakukan pada 2010-2011 itu, katanya, membuktikan bahwa persentase keausan sudut tangga mencapai 100 persen dan keausan bidang mencapai 49,15 persen.

Mantan presiden AS Barack Obama berjalan menuruni tangga Candi Borobudur saat berwisata di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (28/6/2017). Obama berlibur ke Indonesia selama 10 hari dan berencana mengunjungi sejumlah kota, yaitu Bali, Yogyakarta, dan Jakarta.AP PHOTO / STR / SLAMET RIYADI Mantan presiden AS Barack Obama berjalan menuruni tangga Candi Borobudur saat berwisata di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (28/6/2017). Obama berlibur ke Indonesia selama 10 hari dan berencana mengunjungi sejumlah kota, yaitu Bali, Yogyakarta, dan Jakarta.

Untuk mengurangi dampak keausan itu, BKB telah memasang lapisan karet di tangga sisi selatan candi Borobudur. Pelapisan ini berfungsi melindungi tangga yang tersusun dari batu andesit itu tidak cepat aus karena diinjak oleh ribuan manusia.

"Pelapisan ini juga telah melalui kajian para ahli agar tetap baik dari segi arkeologi, estetika dan kenyamanan wisatawan itu sendiri," tutur Iskandar.

Di sisi lain, pengaturan jumlah wisatawan di atas candi juga telah dibahas oleh para ahli di BKB dan pengelola Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB). Pengaturan jumlah wisatawan itu berdasarkan perhitungan jumlah maksimal individu (carrying capacity) di Candi Borobudur.

"Carrying capacity di Candi Borobudur sebanyak 123 orang dalam satu waktu. Sedangkan kapasitas ruang yang ideal untuk halaman candi sebanyak 528 orang dan di area taman sebanyak 10.308 orang," sebut Iskandar.

Namun sejauh ini standar tersebut belum diterapkan karena berbagai alasan. Antara lain, kata Iskandar, karena pembatasan pengunjung merupakan kewenangan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang hingga ini belum memberikan keputusan.

Faktor lainnya, pembatasan pengunjung masih berbenturan dengan program pariwisata di mana pemerintah menargetkan angka kunjungan wisatawan mencapai 2 juta orang di Candi Borobudur pada 2019 mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com