Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jalan-jalan Sehari, Naik KRL ke Stasiun Akhir Rangkasbitung

KOMPAS.com — Memanfaatkan KRL commuter line sebagai sarana untuk melakukan jalan-jalan alternatif bisa dilakukan warga Jakarta, apalagi bagi yang belum pernah menggunakannya.

Ini terutama bagi yang bertanya-tanya, seperti apakah stasiun Rangkasbitung, Banten, yang merupakan salah satu stasiun terakhir KRL untuk rute yang diawali dari Tanah Abang, Jakarta Pusat.  

Dengan pembelian tiket yang sudah dibantu mesin dan pegawai yang siap sedia serta stasiun-stasiun commuter line yang rapi dan tertata di kisaran Jakarta, maka kini memanfaatkan moda transportasi publik tersebut terasa mudah.

(BACA: Menjajal 72 Km Rute Baru KRL Tanah Abang-Rangkasbitung)

Untuk jalan-jalan sehari ke Rangkasbitung, warga Jakarta bisa mendatangi stasiun Tanah Abang, Palmerah, Kebayoran, dan Pondok Ranji.

Stasiun berikutnya masuk wilayah Banten, yakni Jurangmangu, Sudimara, Rawa Buntu, Serpong, Cisauk, Cicayur, Parung Panjang, Cilejit, Daru, Tenjo, Tigaraksa, Cikoya, Maja, Citeras, dan akhirnya Rangkasbitung.

Kompas.com mencoba perjalanan dari Stasiun Pondok Ranji yang terletak tidak jauh dari Plaza Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (23/7/2017) pukul 09.00.

(BACA: Menikmati Indahnya Lanskap Ambarawa Naik Kereta Tua)

Butuh waktu lebih kurang 1,5 jam untuk sampai Rangkasbitung, dengan pemandangan yang kontras berbeda dari wilayah permukiman di kisaran Jakarta sampai akhirnya persawahan, kali-kali besar, perkampungan menuju stasiun akhir di Banten tersebut.

Alun-alun Rangkasbitung

Penumpang KRL sendiri umumnya keluar dari sisi kanan kereta dengan beberapa peron yang masih bersifat sementara berupa lantai besi dengan tangga.

(BACA: Tips Wisata ke Pulau Tunda di Banten, dari Penginapan sampai Transportasi)

Stasiun Rangkasbitung adalah stasiun akhir dengan rumah dan ruang dinas perkeretaapian di sekitarnya, menara air tua, serta bengkel kereta.

Di bengkel tersebut, terlihat pekerja sedang memperbaiki sebuah gerbong dan membersihkan set roda atau bogi kereta yang dicopot.

Lepas dari sana, penumpang keluar menuju pasar dan aneka jajanan, termasuk bandeng presto, yang areanya masih terhubung dengan Pasar Rangkas.

Tepat samping stasiun pula, ada sejumlah angkutan kota berwarna merah bata, antara lain nomor 04 tujuan Ona, yang jika dinaiki selama sekitar 5-10 menit dengan membayar Rp 3.000-Rp 3.500 akan sampai di Alun-alun Rangkasbitung.

Museum Multatuli yang bersebelahan dengan Perpustakaan Saidjah Adinda mungkin menjadi dua bangunan yang tidak kalah mencolok. Perpustakaan ini sendiri dibangun dengan gaya arsitektur modern campur tradisional ala lumbung padi, sementara di Museum Multatuli terdapat rumah tua peninggalan Multatuli, nama pena yang digunakan Eduard Douwes Dekker dalam membuat karya "Max Havelaar".

Rumah ini sebelumnya terletak di dekat RSUD Adjidarmo, tetapi kini sudah mengalami pemugaran dan menjadi rapi dengan rumah inti yang dilingkari berbagai bangunan bergaya modern.

(BACA: Meratapi Rumah Multatuli)

Sementara itu, perpustakaan Saidjah Adinda, yang diambil dari nama karangan Multatuli itu sendiri, dan merupakan perpustakaan daerah, punya atap lobi yang tinggi dengan banyak kaca di sekitarnya. Sayang, kedua tempat ini tutup pada hari Minggu siang itu.

Walau demikian, Alun-alun Rangkasbitung masih memiliki hiburan tersendiri. Di samping mobil toko yang menjajakan rujak dan deretan tempat makan, di alun-alun terdapat pula tempat yang bisa menyenangkan anak-anak karena adanya penyewaan mobil-mobilan listrik dengan tarif Rp 5.000 satu kali putaran lapangan jogging yang berada di pusat tempat tersebut.

Di alun-alun ini juga terdapat tempat relaksasi berupa medan berkerikil yang dilindungi pohon rindang. Pohon-pohon rindang di kawasan alun-alun ini cukup meringankan citra Rangkasbitung sebagai tempat yang sarat dengan guyuran panas terik.

Usai dua-tiga jam berleha-leha menikmati Alun-alun Rangkasbitung, maka kita bisa kembali pulang. Pengunjung bisa memanfaatkan angkutan kota yang kembali ke stasiun KRL di jalur yang berada di depan pintu masuk penjara.

Namun, saat sampai di dekat stasiun, kita perlu berjalan kaki sekitar 50 meter karena turun di sisi yang berlawanan di jalur searah. Selanjutnya, pembelian tiket pun masih manual, bukan mesin, meski tidak perlu mengantre lama.

https://travel.kompas.com/read/2017/07/24/191200027/jalan-jalan-sehari-naik-krl-ke-stasiun-akhir-rangkasbitung

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Harga Tiket Kapal Pelni Naik hingga 100 Persen per 1 Juli 2023

Harga Tiket Kapal Pelni Naik hingga 100 Persen per 1 Juli 2023

Travel Update
4 Suku yang Menghuni Labuan Bajo, Ada yang Dijuluki Pengembara Laut

4 Suku yang Menghuni Labuan Bajo, Ada yang Dijuluki Pengembara Laut

Jalan Jalan
3 Pantai di Maluku yang Populer, Ada yang Pasirnya Terhalus di Asia Tenggara

3 Pantai di Maluku yang Populer, Ada yang Pasirnya Terhalus di Asia Tenggara

Jalan Jalan
Jepang Akan Longgarkan Syarat Jet Pribadi untuk Gaet Pelaku Perjalanan VIP

Jepang Akan Longgarkan Syarat Jet Pribadi untuk Gaet Pelaku Perjalanan VIP

Travel Update
Danau 19, Tempat Wisata Mancing di NTT yang Punya Kisah Pilu

Danau 19, Tempat Wisata Mancing di NTT yang Punya Kisah Pilu

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Pantai Batu Barak Bali dan Rute Menuju ke Sana

Harga Tiket Masuk Pantai Batu Barak Bali dan Rute Menuju ke Sana

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat ke Labuan Bajo dari Jakarta, per Juni 2023

Harga Tiket Pesawat ke Labuan Bajo dari Jakarta, per Juni 2023

Travel Tips
7,14 Juta Orang Terbang dari Bandara AP II Sepanjang Mei 2023

7,14 Juta Orang Terbang dari Bandara AP II Sepanjang Mei 2023

Travel Update
5 Fakta Labuan Bajo di NTT, dari Lokasi hingga Oleh-oleh

5 Fakta Labuan Bajo di NTT, dari Lokasi hingga Oleh-oleh

Jalan Jalan
Jembatan Kretek II Bantul Diresmikan, Bakal Dilengkapi Fasilitas Wisata

Jembatan Kretek II Bantul Diresmikan, Bakal Dilengkapi Fasilitas Wisata

Travel Update
Apa Itu Ritual Pensakralan Api dalam Perayaan Waisak?

Apa Itu Ritual Pensakralan Api dalam Perayaan Waisak?

Travel Update
Libur Panjang di Gunungkidul, Bisa Nonton Pameran Batik di Pantai Sepanjang

Libur Panjang di Gunungkidul, Bisa Nonton Pameran Batik di Pantai Sepanjang

Jalan Jalan
Desa Wisata Bukit Peramun Belitung Hasil Kolaborasi Pemerintah dan BCA Raih Rekor MURI

Desa Wisata Bukit Peramun Belitung Hasil Kolaborasi Pemerintah dan BCA Raih Rekor MURI

Travel Update
Perayaan Waisak Dimulai Hari Ini, Diawali Pensakralan Api Dharma

Perayaan Waisak Dimulai Hari Ini, Diawali Pensakralan Api Dharma

Travel Update
2 Atraksi baru di Dufan Ancol, Ada Pertunjukan Sulap dan Badut

2 Atraksi baru di Dufan Ancol, Ada Pertunjukan Sulap dan Badut

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+