"Bukit Panguk ini baru ada Mei tahun lalu (2016)," kata warga Dusun Kediwung, sekaligus pengelola wisata Bukit Panguk, Ismi yang ditemui KompasTravel, Sabtu (12/8/2017).
(BACA: Jalan-jalan ke Bantul? Cobalah Bakmi Karet dan Bakso Domba)
Ismi beserta masyarakat Dusun Kediwung lainnya berswadaya untuk membenahi Bukit Panguk agar dapat menjadi destinasi wisata. Misalnya dengan membuat tangga batu, mendirikan warung, mengelola parkir, dan dan menghias anjungan foto.
Total ada sembilan anjungan foto dengan bentuk dan tema berbeda yang dibangun oleh masyarakat Dusun Kediwung. Lima anjungan gratis, dan empat anjungan lainnya berbayar.
(BACA: Cocok untuk Selfie, Panorama di Omah Bambu Merapi Boyolali)
Jangan khawatir berbayar pun harganya masih cukup masuk akal. Untuk berpose di anjungan berbayar pengunjung dipungut biaya Rp 3.000. Waktu berpose dibatasi tiga menit, mengingat banyak pengunjung yang antre ingin berfoto.
Pemandangan kabut tipis bagaikan awan menjadi keunggulan untuk berfoto di anjungan Bukit Panguk.
Oleh karena itu Ismi menganjurkan waktu terbaik adalah saat matahari terbit. Pengunjung Bukit Panguk sendiri sudah ramai sedari pukul 04.30.
Lokasi Bukit Panguk sendiri tak jauh dari Kebun Buah Mangunan, dapat ditempuh 10 menit berkendara. Kondisi jalan menuju Bukit Panguk masih belum begitu baik, cenderung berbatu. Namun semua terbayar saat Anda sampai di Bukit Panguk.
https://travel.kompas.com/read/2017/08/19/150300127/bagai-berfoto-di-lautan-awan-saat-ke-bukit-panguk-bantul
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan