"Rencana awalnya itu tempat kumpulnya di markas PETA. Dipilih rumah Djiauw ini karena jauh dan tertutup rimbun pohon," lanjutnya.
Rumah asli Djiauw Kie Siong mulanya berada di pinggiran Sungai Citarum di Kampung Bojong.
Namun pada 1957, rumah dipindahkan di lokasi yang berjarak sekitar 150 meter dari tempat aslinya.
Lalu siapakah sebenarnya Djiauw Kie Siong? Yanto Djuhari (68), cucu dari Djiaw Kie Song, mengisahkan bahwa kakeknya adalah seorang petani yang tinggal di sekitar Sungai Citarum.
"Kakek sih petani dan pedagang juga. Kakek bertani sawah dan berladang palawija. Dulu kakek punya sawah sekitar dua hektar. Kakek sudah bertani lebih dari 20 tahun sejak 1930," kata laki-laki yang memiliki nama Tionghoa Djiaw Tiang Lin itu.
BACA: Pasca HUT RI, Obyek Wisata Sejarah di Rengasdengklok Ramai Pengunjung
Selama bertani, Djiauw Kie Siong menanam singkong, timun, kacang dan terong. Biasanya setelah panen, tengkulak datang ke rumahnya untuk memborong. Djiaw Kie Siong adalah warga keturunan Tionghoa Hakka. Menurut cucunya, Djiaw Kie Song lahir sekitar tahun 1880 di Desa Pacing, Sambo, Karawang.
https://travel.kompas.com/read/2017/08/22/100400927/mengenal-djiauw-kie-siong-pemilik-rumah-di-rengasdengklok-yang-disinggahi