Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Persiapan Pariwisata Kulon Progo Menyambut Bandara Internasional Baru

Bersamaan dengan itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan 2019 nanti, Candi Borobudur yang merupakan magnet wisata terdekat resmi menjadi destinasi utama kelas dunia.

(BACA: Yuk Cicipi Makanan Dicampur Tanaman Liar di Kulon Progo)

"Dari 10 destinasi prioritas ada tiga yang paling utama diprioritaskan menjadi ikon pariwisata kelas dunia di 2019. Salah satunya Borobudur yang dekat dari Kulon Progo," ujar Arief Yahya saat peluncuran KULFEST- Festival Kampung Budaya Kulon Progo, di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat (24/8/2017).

1. Akses jalan

"Kita sudah menetapkan dan sudah mulai membangun jalur Bedah Menoreh, yang menghubungkan kawasan wisata Borobudur dengan bandara baru. Ini harus tembus 2019 siap beroperasi," ujar Hasto dalam kesempatan yang sama di Jakarta.

(BACA: Ikon Joglosemar Diharapkan Buka Potensi Wisata Kulon Progo)

Ia mengatakan tahun ini berjalan proses pelebaran akses-akses dari bandara, terutama jalur Bedah Menoreh tersebut.

Sementara untuk kendaraan umum, menurutnya belum ada. Hanya kendaraan sewa untuk wisata yang selama ini sudah beroperasi, sejenis jeep.

Di jalur Bedah Menoreh tersebut akan menyentuh desa-desa yang terdapat obyek wisata. Ia menjabarkan, antara lain ada Waduk Sermo, Kali Biru, Kedung Pedut, Goa Kiskendo, Sendratari Sugirwo Subali, Kebun Teh Tritis, Suroloyo, hingga Sendang Sono.

Ke depannya ia akan membangun destinasi-destnasi yang berbasis kebudayaan, termasuk prasasti. Selain karena kekuatan Kulon Progo, menurutnya juga karena merupakan hal yang dicari turis asing ketika berkunjung ke Indonesia.

"Dan kita juga akan membangun taman mininya kerajaan-kerajaan Indonesia. Namanya Taman Kerajaan Nusantara seluas 50 hektar, terinspirasi dari Kerajaan Gajah Mada yang ingin mempersatukan nusantara," ungkap Hasto.

Sementara penginapan bagi wisatawan, menurutnya akan tercukupkan seiring pembangunan bandara yang terus diikuti para investor yang membangun hotel di sekitarnya.

Dalam hal festival, Kulon Progo juga kian berbenah dengan semakin mengakomodir potensi-potensi festival yang memang telah ada.

Hasto mengatakan, lebih dari 50 festival skala lokal akan dikembangkan untuk mengundang wisatawan lebih besar.

"Sementara ini yang besar dan rutin ada di Goa Kiskendo, Sendratari Sugirwo Subali, Sendang Sono itu juga ada festival periodik, Wates juga ada, di Sentra Batiknya Sugirwo Subali. Akan kita kembangkan sesuai instruksi Menpar, 52 festival skala nasional," tutur Hasto.

4. Kuliner khas

Sedangkan kuliner, Kulon Progo telah memiliki potensi di kulner laut. Selain itu yang klasik seperti aneka gudeg yang terkenal unik, ada gudeg manggar yang dari bunga kelapa, gudeg tempe bacem, gebleg, dan gula aren khas dari Kulon Progo.

Untuk mempersiapkan masyarakat yang sadar wisata, pemerintah mencanangkan program subsidi wisata bagi siswa sekolah. Dimana para siswa rutin berwisata dan diberikan subsidi baik tiket dan biaya lainnya.

"Untuk sadar wisata lokal, harus lebih mengenal dulu wisata lokalnya. Untuk berlatih membiasakan dan akhirnya peduli dengan wisata lokal," ujarnya.

Hasto pun menjamin masyarakat Kulon Progo akan lebih sejahtera ketika bandara internasional bernama New Yogyakarta International Airport (NYIA) berdiri.

https://travel.kompas.com/read/2017/08/26/190100827/persiapan-pariwisata-kulon-progo-menyambut-bandara-internasional-baru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke