Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Paralayang Diharapkan Bisa Menarik Wisatawan ke Gunungkidul

Diharapkan dengan adanya paralayang bisa memberikan wisata alternatif. Embung Batara Sriten di Desa Pilangrejo, Nglipar terasa sejuk karena lokasi ini berada pada ketinggian 950 meter di atas pemukaan laut (mpdl).

Selain itu, pemandangan alam dari atas Embung Batara Sriten ini cukup indah, bisa melihat Rawa Jombor dan Waduk Gajahmungkur, Jawa Tengah.

(BACA: Mau Selfie Saat Paralayang? Simak Dulu Hal Ini)

Pengunjung puncak tertinggi dan embung Batara Sriten akan menjadi saksi 30 atlet saling adu kebolehan dan kepiawaian dalam menerbangkan wahana dirgantara tersebut, Jumat (25/8/2017) sampai Minggu (27/8/2017).

"Dengan adanya festival di Embung Batara Sriten diharapkan mampu menyedot wisatawan," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono, Minggu (27/8/2017).

(BACA: Senja nan Eksotis di Pantai Pok Tunggal, Gunungkidul)

Sebagian besar wisatawan saat ini mengunjungi sisi selatan, di mana pantai dan goa menjadi andalan. Dengan adanya olah raga paralayang yang digelar diharapkan bisa menarik wisatawan ke sisi utara.

Ketua Panitia Penyelenggara Paralayang Gunungkidul Open Tahun 2017, Agus Ramli, mengatakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan ini diikuti sebanyak 30 atlet berasal dari DIY, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta.

Peserta memulai penerbangan dari sekitar Embung Batara Sriten dengan ketinggian 950 mdpl, melintas sejauh empat kilometer dan mendarat di Lapangan Wotgalih, Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul.

Lomba yang dilaksanakan dengan dua nomor terbang, nomor lintas alam, dan kedua yakni ketepatan mendarat. "Ketinggian terbang bisa mencapai 1.500 meter," ujar Agus.

"Selain lomba, kami ingin memperkenalkan obyek wisata Embung Batara Sriten sebagai lokasi wisata unik karena berada di puncak tertinggi Gunungkidul dengan kondisi cuaca yang sejuk dan memperkenalkan Kecamatan Nglipar," kata Agus.

Sementara Bupati Gunungkidul, Badingah, mengatakan, Embung Batara Sriten mulanya adalah tempat menyediakan air untuk masyarakat, namun dikembangkan menjadi wisata prospektif.

"Dengan adanya paralayang ini maka dapat membawa dampak bagus kepada pariwisata di Gunungkidul. Oleh karena itu, kegiatan ini akan rutin diselenggarakan," katanya.

https://travel.kompas.com/read/2017/08/28/062100627/paralayang-diharapkan-bisa-menarik-wisatawan-ke-gunungkidul

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke