Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menpar: Gunung Ijen Lebih Dikenal Dibandingkan Banyuwangi

"Nama tur (International Tour de Banyuwangi Ijen) harusnya pendek. Jadi harus melepaskan kata international atau Banyuwanginya. Karena kita mengambil brand yang kuat itu Ijennya. Banyuwangi tak lebih dikenal dibandingkan Ijen," kata Arief dalam jumpa pers International Tour de Banyuwangi - Ijen 2017 di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (18/9/2017).

(BACA: Balap Sepeda Tour de Banyuwangi-Ijen Digelar 26-30 September 2017)

Menurutnya, Gunung Ijen lebih berpotensi dikenal sebagai wisata kelas dunia. Ia pun mencontohkan beberapa obyek wisata yang dikenal di dunia internasional.

"Kalau di Sumatera Utara itu ada Danau Toba. Sementara, di Yogyakarta atau Jawa Tengah itu lebih kuat Candi Borobudurnya," tambahnya.

(BACA: Begini Rasanya Naik Taksi Manusia di Gunung Ijen)

Ia menyarankan Pemkab Banyuwangi memilih ikon obyek wisata yang kuat. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyebut brand Gunung Ijen sebenarnya telah digunakan di awal masa penyelenggaraan Tour de Ijen.

Ia mengakui kata international atau Banyuwangi dalam teori pemasaran memang tak perlu digunakan. "Nanti saya hilangkan semua (kata international dan Banyuwangi). Ijen ini ada wilayah Bondowosonya. Memang supaya kuat kita kasih namanya international," ujarnya.

(BACA: Taksi Manusia di Gunung Ijen, Begini Faktanya...)

International Tour de Banyuwangi Ijen adalah ajang balap sepeda yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) UCI. Ajang ini masuk kategori 2.2 dan sudah diselenggarakan sejak 2012.

Acara wisata olahraga (sport tourism) International Tour de Banyuwangi - Ijen (ITdBI) 2017 bakal digelar 26-30 September 2017. Agenda balap sepeda yang telah diakui Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI) ini memasuki penyelenggaraan tahun keenam.

https://travel.kompas.com/read/2017/09/19/101400027/menpar--gunung-ijen-lebih-dikenal-dibandingkan-banyuwangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke