Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Balik Dinding Kampung Batik Laweyan Solo

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinding-dinging tinggi menjulang sampai lima meter, membuat Kampung Batik Laweyan seperti labirin nan misterius. Dinding tersebut menjadi pagar dari rumah-rumah yang ada di dalamnya. Pintu besar bermodel kuno seakan menjadi magnet bagi pengunjung untuk membuka dan mencari tahu apa yang ada di dalam dinding tersebut.

"Tingginya dinding di Kampung Laweyan ini dimaksud untuk menjaga eksistensi dari masing-masing kediaman. Tetapi sebenarnya ada waktu pintu tersebut dibuka sehingga menjadi jalur khusus untuk orang lalu-lalang," kata Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Alpha Fabela Priyatmono saat ditemui KompasTravel di kediamannya, Sabtu (2/9/2017).

BACA: Biar Lebih Cinta, Yuk Wisata ke Kampung Penghasil Batik

Kini pintu-pintu rumah di Kampung Laweyan justru terbuka lebar untuk wisatawan yang ingin mengetahui seluk-beluk batik atau sekedar membeli batik.

Jangan heran, ketika masuk, Anda akan mendapati rumah dengan ukuran sangat luas. Alpha mengatakan rumah di Kampung Laweyan rata-rata berukuran satu hingga empat hektar. Di rumah-rumah itulah batik khas Solo dibuat.

Jika menilik dari sejarah, Kampung Laweyan merupakan pemukiman kuno yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Pajang di tahun 1500-an. Kampung Laweyan juga terkenal sebagai daerah cikal bakal Serikat Dagang Islam yang didirikan oleh saudagar batik KH Samanhudi.

BACA: Masjid Laweyan di Solo, Saksi Peninggalan Hindu-Islam

Saat ini Kampung Laweyan menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Solo. Tentunya selain belajar sejarah, di Laweyan pengunjung juga dapat belajar mengenai budaya dan kreativitas yang disuguhkan oleh para pengrajin.

Alpha menjadikan Batik Mahkota Laweyan, yang merupakan kediaman, showroom, sekaligus bengkel batik menjadi lokasi kompilit bagi wisatawan untuk mempelajari batik. Tak sedikit wisatawan asing yang berkunjung ke tempatnya.

BACA: Pesona di Balik Lorong Tua Laweyan

Kampung Laweyan hingga saat ini masih terus bersolek untuk memikat para wisatawan. Di dinding yang menjulang tinggi itu, Aplha bermimpi akan adanya pengisahan mengenai Kampung Laweyan. Sehingga wisatawan dapat semakin betah berada di sudut terbaik Solo, Kampung Laweyan yang kaya cerita.

https://travel.kompas.com/read/2017/10/02/204000627/di-balik-dinding-kampung-batik-laweyan-solo

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke