Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Panjang Siswaty, Pengajar Bolu Batik Asal Depok

JAKARTA, KOMPAS.com - "Buat bolu batik ini penuh air mata," kata Siswaty Elfin Bahtiar (58) di Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Ia selalu gagal ketika mencoba membuat bolu batik. Namun ia tak menyerah. Hingga akhirnya kini Siswaty mahir dan mengajar kursus membuat bolu dengan aneka motif batik dari Aceh hingga Papua.

Siswaty mulai belajar membuat bolu batik sejak akhir tahun 2015. Awalnya, ia belajar dari resep yang diberikan oleh rekannya sesama pengajar kursus masak di Baking Daily yakni Indah. Siswaty lalu memodifikasi resep bolu batik sesuai dengan kreasinya sendiri.

"Saya sudah dua tahun lalu belajar buat bolu batik tapi kenapa baru sekarang booming? Padahal dari tiga tahun Baking Daily yang lalu sudah ada kursus bolu batik," kata Siswaty.

Awalnya Indah menawarkan untuk menggantikan mengajar lantaran hamil dan mengurus anak. Kemudian, Siswaty mencoba berkali-kali untuk membuat bolu batik.

"Setelah dikasih resep, saya gengsi dong kalau tak bisa. Pertama saya coba itu lengket motifnya. Jadi pola batik dan bolunya saya gulung, motifnya lengket. Jadinya bolu saya tanpa motif. Saya coba lagi, retak. Begitu digulung bolunya patah. Ya Allah patah itu. Rupanya ketebalannya harus sesuai resep. Kita tak bisa asal resepnya. Saya coba-coba terus sampai dapat resep standar," ujar perempuan tiga anak itu.

BACA: Pengusaha Singapura Sukses Jualan Bolu Batik Khas Indonesia, Adakah Pelanggaran Hak Cipta?

Dalam proses pembelajarannya, Siswaty selalu mencatat resep yang telah digunakan dan langkah-langkah membuatnya. Siswaty menghabiskan waktu total eksperimen bolu batik sekitar satu bulan. Ia terus bereksperimen untuk membuat bolu batik berdasarkan resep dan referensi yang ia dapatkan baik lewat teman maupun internet.

"Saya ingin memperkenalkan kepada orang-orang bahwa seni dalam cake itu tak monoton gambar bunga, alangkah baiknya bisa mengangkat budaya bangsa lewat batik," tambah perempuan lulusan jurusan jurnalistik di sebuah kampus swasta di Jakarta itu.

Kini, Siswaty sudah membuat banyak motif batik untuk dikreasikan ke dalam bentuk bolu. Antara lain Batik Aceh, Batik Toba, Batik Riau, Batik Cirebon, Batik Banten, Batik Solo, Batik Lombok, Batik Nusa Tenggara Timur, dan batik-batik motif lainnya.

Siswaty kini menjadi pengajar kursus bolu batik sebanyak empat kali sehari dalam seminggu. Ia menerima kursus membuat bolu batik di rumahnya yang terletak di bilangan Depok.

BACA: Bolu Keju dari Jepang Promo Rp 8.000, Pembeli Rela Antre!

Sekali mengajar, Siswaty menerima 6-7 siswa dalam satu kelas. Selain itu, Siswaty juga mengajar jurusan Tata Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Depok.

Di Depok, ia mengaku sering dijadikan rujukan orang-orang untuk belajar bolu batik baik bolu gulung maupun bolu ukir.

Kegigihan

Jauh sebelum bisa mahir membuat bolu batik, Siswaty mengawali karir di bidang pengajaran makanan seperti ayam goreng renyah, makanan ringan, dan makanan siap saji asal Jepang. Ia pun juga bertukar ilmu dengan pengajar kursus lainnya.

"Orang-orang tahunya saya bisa bolu batik dan jelly art. Spesialisasi saya itu di bidang itu. Ada yang tanya masak Hokben bisa gak? Saya bilang bisa," ujarnya.

Siswaty pernah belajar di Bogor. Ia pun meningkatkan pengetahuan melalui belajar secara otodidak lewat Youtube, buku resep, dan video memasak yang ada di piringan Compact Disc (CD).

Ia mengingat kisahnya ketika belajar membuat ayam goreng renyah dan harus mengajar siswa-siswa kursus. Ia mencari penjual ayam goreng renyah di pinggir jalan untuk mengajarinya resep membuat ayam goreng renyah.

"Saya pernah ke tarik orang jualan ayam goreng di pinggir jalan. Dia minta Rp 5 juta. Saya tak jadi. Sampai suatu saat, saya ketemu penjual ayam goreng renyah. Di itu lurah kalau malam di jualan. Dia mau datang ke rumah untuk ajari dan bilang gak usah bayar. Akhirnya, bayaran saya kasih tas untuk istrinya," tambahnya.

Bolu Batik yang "manis"

Murid-murid bimbingan Siswaty kini juga bisa hidup dari menjual bolu batik. Ada yang kini menjual produk bolu batik. Permintaan bolu batik juga merangkak.

"Saya pernah dapat pesanan 100 bolu batik dalam sehari," ujarnya.

Ia mengatakan peluang berbisnis bolu batik besar. Pengalaman lainnya, Siswaty pernah membuat bolu batik untuk suvenir pernikahan dan cenderamata untuk tamu-tamu rekannya dari luar daerah.

Meski "manisnya" bolu batik bisa dicecap, tapi mengajar siswa kursus bagi Siswaty tetap penuh tantangan. Ada yang tak mencatat langkah-langkah memasak dan tak memerhatikan apa yang harus dilakukan dalam membuat bolu batik.

"Biarlah kegagalan milik saya, keberhasilan milik murid saya," ujar perempuan yang juga lulusan S2 jurusan manajemen pendidikan di kampus swasta di Jakarta itu.

Ia mengaku akan terus bereksperimen terhadap bolu batik. Siswaty mengajak masyarakat untuk lebih mencintai produk Indonesia sebelum diklaim negara-negara lain.

https://travel.kompas.com/read/2017/10/13/190300127/kisah-panjang-siswaty-pengajar-bolu-batik-asal-depok

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke