Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sensasi Pedalaman Kalimantan di Dusun Wisata Meliau

Misalnya saja tahun tersebut masih sulit listrik, toilet masih tradisional pinggir sungai, termasuk air masih tergantung aliran Sungai Lewoyan.

Selama 2 tahun Tamin berusaha mengkomunikasikan pentingnya menjalin keterbukaan dengan dunia luar.

Tamin tidak sendirian, dia dibantu oleh WWF, World Wild Fund, sebuah lembaga non profit penggiat penyelamatan lingkungan dan keragaman hayati untuk terus membangun Dusun Meliau. Perlahan desa ini membangun toilet yang standar kesehatan. Aliran air gunung juga sudah sampai di dusun ini.

Perlahan nama Dusun Wisata Meliau juga terdengar di negara tetangga Malaysia yang lebih mudah untuk berkunjung.

“Yang sulit itu mengubah beberapa kebiasaan masyarakat sini. Kalau banyak tamu kan kami jadi sibuk dan tak sempat lah meladang atau memancing untuk makan," ucap Tamin. Padahal hasil meladang dan memancing penting untuk kebutuhan sendiri setiap keluarga.

Dusun Wisata Meliau juga didukung oleh Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum atau BBTN BKDS. “Kami mendukung selama pemanfaatannya baik dan tidak merusak lingkungan. Pasti kami dukung," kata Alexander Melat Aryasa, petugas Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Tingkat Pertama dari Balai.

Dusun Wisata Meliau letaknya berada di dalam Taman Nasional Betung Karihun dan Danau Sentarum, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Setiap turis yang masuk haruslah meminta izin dari kantor Balai demi alasan keselamatan dan keamanan. 

Di hutan wisatawan bisa menikmati keragaman hayati Kalimantan. Kalau beruntung bisa bertemu berbagai hewan langka seperti monyet ekor panjang, burung elang, dan orangutan. Tentu saja kalau beruntung.

Satu lagi favorit turis adalah memancing. Bukan sembarang mancing. Yang dipancing adalah ikan Arwana. “Sekali mancing bisalah dapat 8 ikan," cerita Tamin.

Tetapi, pesan Tamin, “Jangan pernah menyakiti, membunuh, dan mengambil hewan-hewannya. Habis dipancing dilepas. Kalau ketemu ya dilihat saja," tegas Tamin.

Para turis bebas berinteraksi dengan para penduduk lokal. Bila mau bisa juga ikut berladang atau memancing bersama mereka. Pemilik rumah juga menyediakan makanan dan minuman sesuai pesanan turis. Turis diajak merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat adat setempat.

https://travel.kompas.com/read/2017/10/31/071500627/sensasi-pedalaman-kalimantan-di-dusun-wisata-meliau

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke