"Kami adalah OTA yang fokus dengan in destinastion, terkait transportasi, WiFi, travel need, kendaraan, atraksi, theme park, apa pun yang dilakukan oleh traveler saat dia sampai," kata Marketing Klook Indonesia, Evan Januli di acara media gathering, Portico, Mal Senayan City, Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Evan menjelaskan Klook tertarik untuk mengembangkan pasar Indonesia sebab pasar wisatawan mandiri di Indonesia terbilang besar. Selain itu, belum banyak OTA yang fokus dengan produk in destinasion (segala sesuatu aktivitas di luar hotel dan penerbangan).
"Kalau dilihat pasar Indonesia sekarang sedang mengalami peralihan dari non independent traveler ke independent traveler. Independent traveler ini yang mengatur jadwal perjalanannya sendiri," kata Evan.
Tak hanya generasi milenial, Evan mengungkapkan pangsa pasar dari Klook adalah wisatawan keluarga dan mahasiswa baru yang mulai melancong ke luar negeri.
Kelebihan Klook dijelaskan oleh tim Klook Indonesia, memiliki harga yang bersaing karena kerja sama langsung dilakukan ke merchant tanpa melewati pihak ketiga. Pemesanan Klook juga dapat dilakukan dalam waktu dekat (last minute booking), dan penawaran dalam bentuk paket sehingga lebih murah.
Klook sendiri didirikan di Hongkong pada tahun 2014 dengan nama yang berarti Keep Looking. Saat ini Klook memiliki 13 kantor perwakilan di berbagai negara termasuk Indonesia. Ada 30.000 aktivitas di lebih dari 120 destinasi yang menjadi produk Klook.
Platform wisata ini juga baru saja mendapat suntikan dana sebesar 60 juta dollar AS, dan berencana untuk mengembangkan binis di Eropa dan Amerika Serikat.
https://travel.kompas.com/read/2017/11/01/093200927/satu-lagi-agen-perjalanan-online-dibuka-di-indonesia