Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjajal Ski di Salju Hokkaido, Penuh Perjuangan...

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat orang meluncur di salju dengan papan ski, selama ini hanya bisa saya lihat lewat layar televisi atau video. Ski memang bukan olahraga umum bagi orang Indonesia seperti saya. Tinggal di negara beriklim tropis, membuat ski menjadi olahraga yang hanya dapat dilakukan di luar negeri.

Pilihan terbaik untuk menjajal ski ke negara terdekat adalah Jepang atau Korea Selatan. Di Jepang, Pulau Hokkaido jelas menjadi incaran utama para pencinta olahraga ski. Salju di sana dijuluki Champagne Snow, sebutan untuk salju dengan tekstur sangat halus dan tidak begitu berair.

Untuk menjajal ski, pilihan termudah adalah ikut kelas pemula yang diadakan oleh resor ski. Contohnya Club Med, yang menyediakan dua resor ski inklusif di Hokkaido.

Saya berkesempatan untuk menjajal ski atas undangan Club Med. Club Med Sahoro dan Club Med Tomamu sendiri adalah dua resor ski di Pulau Hokkaido, Jepang yang berfokus pada wisata ski.

"Jadi kalau di Club Med Sahoro dan Tomamu ini setiap hari selalu ada kelas ski untuk pemula, sedangkan kalau di Club Med daerah Alpen, kelas pemula dimulai hari Senin," kata Marketing and Sales Support Executive Club Med di Indonesia, Melly Dentinarahmi kepada KompasTravel saat berlatih ski bersama, Sabtu (9/11/2017).

Ya, saya menjajal ski untuk pertama kalinya di Club Med Sahoro. Bersama tamu Club Med lain, kami masuk kelas pemula untuk olahraga ski. Selain ski sebenarnya ada snowboarding, tetapi ski tampak lebih menggoda saat itu.

Saat perkenalan di awal kelas ski, rata-rata tamu berasal dari Singapura, Malaysia, Indonesia, dan China.

"Karena itu kita ada di kelas pemula ya," kata Su, tamu asal Singapura disambut tawa. Bagi Su, olahraga salju memang tak lazim.

Untungnya selain menyediakan kelas pemula, Club Med juga menyediakan penyewaan pakaian sampai peralatan ski. Para tamu tak perlu kerepotan membeli segala peralatan ski yang terkenal cukup mahal sebelum menjajal olahraga tersebut.

Di kelas, instruktur ski dari Slovenia, Simon memperkenalkan alat-alat yang digunakan untuk ski, kemudian tentu teknik memegang alat, meluncur, dan berhenti sempurna saat bermain ski.

Awalnya memang tak mudah, kebanyakan dari kami takut jatuh atau meluncur cepat tidak bisa berhenti. Maklum berdiri di atas papan ski yang licin terkenal salju saja menjadi perjuangan tersendiri bagi pemula.

"Jangan takut jatuh, sepatu ski ini dirancang agar kita tidak bisa jatuh ke depan, terkena wajah apalagi hidung. Ski itu semua soal pikiran," kata Simon.

Gerakan pizza, alias teknik berhenti dengan kaki yang mengarahkan papan dengan konfigurasi A, layaknya pizza jadi yang utama.

"Kalau sudah bisa gerakan pizza, nanti bisa gerakan lain. Ski ini adalah olahraga yang santai," kata Simon yang dengan sabar melatih para penduduk negara tropis ini.

Dari yang awalnya kagok, satu persatu murid kelas pemula ini mulai bisa berseluncur. Meski gerakan kami di awal lebih seperti manula kebelet pipis. Waspada penuh dan takut terjatuh.

Saya semakin tertantang ketika kelas ski mini club, yang khusus anak-anak meluncur dengan sempurna di depan kami.

Pada akhirnya, semua bisa meluncur dengan cepat dan berhenti mulus tanpa terjatuh. Seketika itu semua senang dan bertepuk tangan!

Seusai kelas pemula, Club Med memiliki kurikulum lanjutan yakni kelas Club 1-6. Jadi, total ada tujuh kelas dalam kurikulum ski di Club Med agar dapat lancar bermain ski dengan segala teknik. Butuh waktu sekitar tujuh hari atau bahkan kurang jika dapat belajar dengan cepat. Tertarik?

https://travel.kompas.com/read/2017/12/12/180000027/menjajal-ski-di-salju-hokkaido-penuh-perjuangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke