Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Langkah Pulihkan Pariwisata Bali Pasca-erupsi Gunung Agung

Untuk memulihkan pariwisata Bali, sekaligus mencapai target- kunjungan wisman, Kementerian Pariwisata dan beberapa asosiasi industri pariwisata melakukan empat langkah strategis.

Empat langkah tersebut disampaikan dalam Konferensi Pers Akhir Tahun, di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (22/12/2017).

Salah satu yang amat berdampak terhadap penurunan wisman ke Bali ialah adanya travel warning dari beberapa negara.

Menpar Indonesia, Arif Yahya mengatakan telah bertemu Konsulat Jendral RRC di Bali, untuk minta mencabut travel warning-nya terhadap Indonesia.

"Kalau mau mencabut travel warning kita juga harus melihat diri sendiri. Mau ga mau harus mencabut juga level awasnya di Bali. Nah sekarang sudah diluruskan kalau Bali status normal, kecuali di radius tertentu," terangnya.

Mempromosikan Bali sebagai deatinasi yang aman dengan status "normal"nya dinilai menjadi salah satu solusi. Terlebih dengan beragam promo menarik yang bisa mengundang kembali wisatawan datang ke Bali.

"Kita anggarkan 100 milyar untuk promosi program tadi (Hot Deals), selama tiga bulan sepanjang recovery," terang Arief.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Tour dan Travel Agent (ASITA), Asnawi Bahar juga mengatakan telah mengistruksikan jajarannya untuk mempromosikan Hot Deals ke Bali, tak hanya untuk wisman. Ia percaya permintaan wisatawan nusantara (wisnus) juga besar untuk ke Bali di saat seperti ini.

"Minimnya wisatawan mancanegara sebenarnya bisa dicover dulu sama wisatawan domestik kita yang lebih berani ke Bali, lebih tau medan. Kita promosikan ke sana, dengan Hot Deals yang oke," tutur Asnawi Bahar, Ketua Umum ASITA, dalam kesempatan yang sama.

Asita juga menyiapkan gerakan kampanye #AyokeBali untuk mempromosikan kembali wisata Bali ke wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Gerakan #AyokeBali akan kita launching minggu besok di Bali. Jadi semua klien kita undang, anggota ada 7000-an tour travel kita undang ke Bali untuk launching dan menyiapkan promo-promo ke Bali untuk di jual," jelas Asnawi.

4. Strategi mitigasi bencana

Menpar mengatakan pelaku pariwisata harus berani menjamin wisatawan bisa pulang dari Bali di saat gencar mempromosikan Bali. Oleh karena itu, industri pariwisata butuh strategi mitigasi bencana yang baik.

"Kita harus mencontoh Jepang, yang hampir setiap hari diguncang gempa, teknonik lagi. Tapi pariwisatanya 2011-2013 naik pesat. Itu karena mitigasi bencana yang bagus, dan wisatawan terjamin, tidak khawatir," terangnya.

Ia pun berencana, akan ada rencana mitigasi yang melibatkan kordinasi tiga bandara besar terdekat yaitu Bandara Internasional Lombok, I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Blimbingsari Banyuwangi.

"Jadi mitigasinya kita bisa sebut seperti darkside, jadi kita standar jadwal dan operasional yang kita sembunyikan, tapi saat kita butuhkan, tinggal di 'on'-kan saja," terang Arief.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, mengatakan akan segera mensimulasikan strategi mitigasi tersebut pada 27 Desember 2017 nanti.

"Kita sudah ada SOP-nya, tinggal coba untuk simulasi, dan akan segera nanti 27 Desember. Pura-puranya terjadi erupsi, dan wisatawan nanti akan dikondisikan seperti mitigasi yang sesuai prosedur," tuturnya pada KompasTravel.

Pitana yakin, dengan simulasi yang sesuai prosedur tersebut wisatawan tak perlu risau. Simulasi tersebut juga bekerja sama dengan moda transportasi laut, darat, juga udara lainnya.

https://travel.kompas.com/read/2017/12/22/170000127/4-langkah-pulihkan-pariwisata-bali-pasca-erupsi-gunung-agung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke