Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mana Lebih Manis, Stroberi Korea atau Stroberi Indonesia?

“Jika dibandingkan stroberi lokal, dari Bandung misalnya, ukurannya lebih besar dua kali lipat dan lebih manis, juga lebih juicy,” kata Chef Aa. Ia kini bekerja sebagai executive pastry chef di Gran Melia Jakarta Hotel.

Pada Desember lalu, bekerja sama dengan aT (Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation) dan pemerintah daerah provinsi Gyeongnam, Chef Aa  berkesempatan mengolah langsung stroberi Korea Selatan. Stroberi-stroberi ini berasal dari perkebunan di  Jinju, Gyeongsangnam-do.

Salah satu varietas untuk diekspor yaitu Maehyang, memiliki tekstur yang lebih padat. Tekstur ini memungkinkan stroberi tetap segar walau dikirim dalam jarak jauh. Stroberi Korea sudah terkenal dengan keunikan rasa manisnya sehingga penduduk setempat biasa makan stroberi segar tanpa tambahan gula.

Oleh Chef Aa, stroberi-stroberi ini ia jadikan aneka hidangan manis yang menggugah selera. Ia menggabungkan stroberi dengan cokelat, lemon, vanila, hingga keju. Aneka kreasi itu seperti stroberi pannacotta hingga crumble cake dengan stroberi.

Jika Chef Aa bandingkan dengan stroberi lokal yang biasa ia digunakan, stroberi Korea lebih lengas karena mengandung air lebih banyak.  

“Resepnya tidak ada perubahan. Karena ini lebih juicy, kita sesuaikan komposisinya. Jadi takarannya memang berbeda,” katanya.

Ia memberi contoh saat memuat saus stroberi, biasanya untuk 1 liter air diperlukan 100 gram gula. Dengan stroberi Korea, ia hanya memerlukan setengahnya saja dari takaran gula.

Selama ini ia juga kerap menggunakan stroberi impor dari Amerika Serikat. Namun ia mengakui stroberi Korea Selatan lebih manis dibanding stroberi Amerika Serikat.

Hal lainnya yang unik, seperti diungkapkan pihak aT (Korea Agro-Fisheries Trade Corporation), stroberi Korea yang diproduksi pada saat musim dingin memiliki rasa yang berbeda. Stroberi musim dingin lebih enak karena tidak teralu asam dan menghasilkan rasa manis yang alami.

Selain itu, saat musim dingin, tanaman stroberi cenderung “bernafas” lebih sedikit saat malam. Hal ini membuat stroberi tidak kehilangan nutrisi dan membuat buat lebih besar dan manis. Sedangkan stroberi yang diproduksi saat musim semi menghasilkan rasa stroberi yang lebih asam.  

Menurut Chef Aa, saat membuat suatu hidangan, buah stroberi paling cocok dipasangkan dengan sesuatu yang garing. Walau digemari, menurut Chef Aa, bolu stroberi memberi kesan membosankan karena paduan bolu bertekstur lembut dengan stroberi yang basah.

“Pasangkan dengan yang crunchy (garing), biar tidak monoton. Stroberi itu teksturnya watery atau basah. Kalau teksturnya monoton, jadi boring (membosankan),” jelasnya.

Ia memberi contoh crumble cake berupa kue lembut di bawah tetapi garing di atasnya. Bisa juga cream puff yang kulitnya dipanggang hingga menghasilkan tekstur garing. Baru diisi krim dan potongan stroberi segar.

https://travel.kompas.com/read/2018/01/16/111500227/mana-lebih-manis-stroberi-korea-atau-stroberi-indonesia-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke