Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Hidup Oddie Rehatta, dari Sopir hingga Miliarder Dadakan

Laki-laki asal Purwakarta yang lahir pada 3 November 1973 ini tak pernah menyangka akan berhasil memenangi undian berhadiah uang tunai sebesar satu juta dollar Singapura atau sekitar Rp 10 miliar.

Sebelum menjadi pemenang, Oddie menjadi salah satu finalis undian pada bulan September 2017 dan harus bersaing dengan tujuh finalis lainnya melalui lima babak permainan.

Begitu di babak terakhir, raut wajah Oddie nampak tegang saat menekan tombol replika kunci mobil berukuran besar. Begitu ditekan, ternyata Oddie beruntung, bunyi suara yang dikeluarkan menandakan Oddie berhasil memenangi undian tersebut.

Setelah diketahui masyarakat Indonesia bahwa dia menjadi pemenang undian, Oddie menjadi perbincangan dan disebut-sebut sebagai miliarder dadakan. Namun, dia pun memiliki pandangan lain soal hal itu.

“Sebetulnya saya nggak merasa seperti itu (miliarder), biasa saja. Ada uang itu bukan untuk hura-hura atau pamer. Saya mau bantu orang-orang yang layak dibantu,” ujar Oddie saat dihubungi KompasTravel, setelah sampai di Jakarta, Senin (22/1/2018).

Oddie dan istrinya, Mia (45) memiliki tiga orang anak, yakni satu anak perempuan berusia 25 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan jasa keuangan. Kemudian dua anak laki-laki masih bersekolah, usianya 16 tahun dan 14 tahun. Dia beserta keluarganya bertempat tinggal di wilayah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Halaman berikutnya: Sopir dan Bisnis Kecil-kecilan


Sopir dan Bisnis Kecil-kecilan

Mendapatkan uang tunai dengan nominal besar rasanya seperti mimpi untuk Oddie. Bicara mengenai kisah hidup, sejak kecil dia memiliki cita-cita menjadi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Namun cita-citanya harus terhenti karena dia putus sekolah, sehingga tidak dapat menyelesaikan sekolah di bangku SMA.

“Cita-cita sejak kecil mungkin kandas, karena sekolah pun nggak. Saya SMA aja nggak tamat sebetulnya. Waktu kecil sih cita-citanya jadi ABRI,” kata Oddie.

“Seiring waktu berjalan, jalani aja yang ada di depan mata. Sekarang sih cuma berusaha lihat keluarga bahagia. Pingin orang lain merasakan kebahagiaan saya juga. Nggak neko-neko, yang penting keluarga sehat, dan ya bisa layak lah (kehidupan keluarga),” katanya.

“Ya sebetulnya nggak ada yang istimewa. Saya jalani hidup atau pekerjaan sebagaimana mestinya. Pekerjaan saya sebelumnya sopir pribadi. Sekarang sambil nyambi (melakukan pekerjaan lain) juga. Nanti kalau ngggak ada trip, ya kembali kerja lagi (sebagai sopir pribadi). Pokoknya nggak vakum lah terus bekerja aja,” katanya.

Usahanya untuk mencari nafkah pun tak sampai di situ. Demi mendapatkan tambahan untuk membiayai keluarga, dia juga menjalani bisnis kecil-kecilan.

Bisnis kecil-kecilan yang dilakukan dia yakni mengantarkan barang-barang yang dibutuhkan pelanggannya di Singapura.

“Jadi kalau untuk pasar malam, orang kita (Indonesia) banyak yang dagang di sana, mereka pesan barang sama kita, kaya batik, baju, dress. Kita belanja dan bawa ke sana (Singapura). Saya seperti perantara lah,” kata dia.

“Sebetulnya saya bukan seperti pebisnis besar, ini bisnis untuk diri sendiri. Ya bisnis kecil-kecilan saja untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” tutur Oddie.

Halaman berikutnya: Belanja Titipan Rekan hingga Menang Undian


Belanja Titipan Rekan hingga Menang Undian

Ayah dari tiga anak ini sudah bolak balik ke Singapura untuk menjalain bisnis kecil-kecilan kurang lebih selama lima tahun.

“Kalau lagi ramai bisa dua sampai tiga kali dalam seminggu. Berangkatnya ya sama temen-temen, ya tim sekitar dua sampai lima orangan. Itu pun kalau dapat tiket (pesawat) murah. Kalau lagi mahal, ya kita tahan dulu. Buat apa juga kan pergi kalau masih mahal. Biasanya tunggu tiketnya murah,” kata dia.

Dari pekerjaan hingga bisnis kecil-kecilan ini, Oddie mengatakan tak pernah menghitung seberapa besar penghasilan setiap bulannya. Hanya saja yang terpenting bagi dia, uang yang didapatkannya cukup untuk membiayai keluarga.

“Sebetulnya (penghasilan) nggak pernah dikalkulasikan. Namanya uang pasti keluar masuk, dan nggak tahu persis (penghasilan) dapat berapa. Yang terpenting untuk saya, bisa makan, dan anak-anak bisa sekolah,” tutur Oddie.

Terkait bisnis kecil-kecilan ini membuat Odie bisa bolak-balik Singapura,. Ternyata ini pula yang membuat dia seringkali berbelanja di duty free Bandara Changi Singapura.

Bukan untuk konsumsi sendiri, melainkan barang yang dibelinya adalah titipan orang lain. Mungkin di era sekarang, masyarakat mengenalnya dengan jasa titip.

Nah, dari jasa titip ini juga memberikan sedikit tambahan untuk penghasilan Oddie.

“Kalau trip ke Singapura sambil antar barang, ketika mau pulang ke Indonesia kadang suka dipesanin untuk titip beli barang yang nggak ada di Indonesia. Kalau sudah begitu, ya saya belanja, dan ambil lebih. Jadi bukan untuk sendiri sebetulnya, tapi pesanan customer. Kadang dititip beli rokok, wine, kalau sudah begitu saya talangin dulu baru sampai di Indonesia dibayar,” jelas Oddie.

Dia adalah salah satu finalis yang terpilih dari undian atau lucky draw di bulan September 2017. Namun Oddie tak mengingat berapa nominal yang dikeluarkan saat belanja, hanya saja dia melakukan transaksi belanja dengan membeli minuman dari DFS Wines & Spirits.

Setelah menjadi finalis, dia pun harus mengikuti permainan bersama tujuh finalis lainnya untuk memperebutkan hadian uang tunai sebesar kurang lebih Rp 10 miliar.

Halaman berikutnya: Memanfaatkan Uang dari Hadiah


Memanfaatkan Uang dari Hadiah

Hingga saat ini, Oddie pun masih tak percaya bahwa dia bisa memenangi lima babak permainan tersebut. Di babak pertama, dia harus menyusun lego, dan dipilih siapa finalis yang tercepat menyusunnya.

Meski demikian, Oddie berhasil melalui lima babak dan dinobatkan menjadi pemenang dalam program Be A Changi Millionaire.

Setelah menjadi pemenang, Oddie pun harus bersiap-siap mendapatkan uang tunai besarnya sekitar Rp 10 miliar. Namun setelah satu hari berlalu, dia mengatakan belum mendapatkan uang tersebut.

“Uangnya sih belum cair, mungkin masih proses. Tapi saya nggak tanya-tanya, nanti saja, ditunggu saja,” kata dia.

“Saya punya nazar sebelumnya mau sisihkan uang saya buat selesaikan (pembangunan) masjid yang ada di kampung saya. Jadi selesaikan masjid, terus kumpulkan anak yatim,” kata dia.

Selain itu juga, dua hal lainnya yang sudah direncakan dia adalah melakukan investasi untuk tabungan di masa depan, juga berangkat ke tanah suci Mekkah untuk ibadah umrah bersama keluarga.

Namun, sisanya, Oddie masih belum merencakan lagi akan digunakan untuk apa sampai uang tersebut bisa dicairkan.

“Kalau uangnya sudah cair, pingin pensiun saja, mau pulang kampung  dan usaha di rumah saja. Sudah bising dan capek di Jakarta,” jelas Oddie.

Meski demikian, Oddie pun berbagi pengalaman untuk semua masyarakat terutama di Indonesia. Menurut dia, dalam menjalani hidup tidak boleh menyerah dan harus selalu bersyukur.

https://travel.kompas.com/read/2018/01/23/085022327/kisah-hidup-oddie-rehatta-dari-sopir-hingga-miliarder-dadakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke