Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bertahan Selama 50 Tahun, Resto Muslim di Chiang Mai Ini Ramai Turis

Siang itu Rabu (24/1/2018) pukul 14.17, KompasTravel berkunjung ke salah satu "kota seni" Chiang Mai, bersama Tourism Authority of Thailand. Tempat kuliner pertama yang kami kunjungi ialah Jalan Chaonperated 1 Alley, atau dikenal dengan Hilal Street.

Salah satu rumah makan yang kami tuju telah eksis sejak 1968, atau 50 tahun yang lalu. Dari pintu masuk bertuliskan aksara Thailand, yang jika diartikan Khao Soi Islam Restaurant.

"Artinya 'Khao Soi Islam Restaurant' memang cukup terkenal selain di kalangan komunitas Muslim Chiang Mai," terang Khun Sunee, pemandu wisata yang mengantar kami kala itu.

Menu yang tersaji cukup beragam, mulai dari aneka kari, mi, sate, hingga ragam gorengan. Namun, ragam menunya dirasa familiar bagi wisatawan asal Asia. KompasTravel memesan hidangan andalannya, yaitu khao soi dengan daging sapi.

Sang pemilik, Willawan (64) mengatakan rumah makannya tersebut dibangun oleh orang tuanya. Ia kini merupakan generasi ke dua, dan sebentar lagi akan diwariskan ke anaknya.

"50 tahun yang lalu, kakek saya bawa resep-resepnya dari Yunnan, China Selatan. Sedangkan rumah makannya dibuka mulai orangtua saya," kata Willawan kepada KompasTravel.

Pantas saja familiar, ragam hidangan di sini memang hasil akulturasi beragam cita rasa Asia. Ia menjelaskan seperti kari yang orangtuanya ambil dari resep India, lalu beberapa menggunakan unsur santan yang berasal dari selera masyarakat setempat.

"Orangtua saya mentranformasi budaya kuliner komunitas Muslim China dengan India dan Thailand. Jadilah hidangan-hidangan di sini," jelasnya.

Meski di penghujung makan siang, pengunjung yang datang pun semakin banyak. Kami pun sempat menunggu untuk beberapa menit, sembari meja dibereskan.

Awalnya saya berpikir yang datang hanya orang-orang muslim Asia atau Timur Tengah, ternyata sangat beragam. Terlihat dari perawakannya dengan kulit putih dari Eropa atau Amerika, juga yang berkulit gelap.

Ia mengatakan memang pendatangnya tak hanya dari negara mayoritas Muslim seperti Malaysia, Indonesia, tapi juga dari Eropa, Australia, dan Amerika. "Makanan di sini dijamin halal," ujarnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/01/31/125732427/bertahan-selama-50-tahun-resto-muslim-di-chiang-mai-ini-ramai-turis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke