KompasTravel bersama tim dari Jakarta Food Adventure, tidak sengaja mendapatkan info tersebut ketika sedang menikmati jajanan sore di Suryakencana, Bogor.
Tanpa pikir panjang, kami pun mengarahkan langkah kaki sesuai arahan warga yang memberitahu keberadaan "pabrik" barongsai tersebut.
Menyusuri gang-gang kecil, akhirnya bengkel Lily Hambali sang "empu" barongsai pun nampak. Tepatnya berlokasi di Jalan Roda Gang Angbun, Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah.
Beberapa karyawan saat itu sedang melukis kain yang akan jadi kulit liong sepanjang delapan meter. Tak lama pun Lily menghampiri kami dan berkenalan.
Di selasar rumahnya yang berukuran sekitar delapan kali lima meter inilah, ia berkreasi membuat bagian demi bagian dari liong dan barongsai.
Wisatawan bisa melihat bagaimana proses pembuatan mulai detil kepalanya, seperti mata, mulut, kumis, hingga ornamen lainnya.
"Awalnya bikin rangka dulu dari rotan. Dibentuk detil mukanya sesuai permintaan di gambar atau foto. Baru dilapis kain putih dengan lem, sebelum diwarnai," jelasnya kepada KompasTravel dan wisatawan.
Satu buah barongsai bisa ia selesaikan hanya dalam waktu seminggu. Dengan catatan cuaca relatif cerah, dan baik untuk menjemur.
"Banyaknya yang pesen barong (barongsai) kalau liong paling dari klenteng, atau buat perayaan khusus. Kalau barong kan umum," terangnya.
Ia tidak menghitung berapa banyak barongsai dan liong yang ia buat dalam sebulan, atau satu tahun. Karena pemesannya datang terus tanpa ia hitung satu per satu.
"Jadi itu setiap selesai langsug ambil, langsung ada lagi yang mesen. Untuk awal tahun apalagi ni sulit dihitung berapa jumlahnya (barongsai)," ujarnya.
Kesulitan dalam pembuatan hewan rekaan ini, menurutnya karena beberapa bahan masih harus impor dari China. Seperti bulu domba dengan aneka warna, lalu ornamen berbulu di bagian kepala liong dan barongsai.
Kualitas yang ia jaga tersebut membuat barongsainya menjadi langganan banyak tempat. Wilayah Aceh, Medan, Lampung, Pontianak, hingga Timika, Papua adalah beberapa pelanggannya. Sementara, di luar negeri karyanya dipesan berbagai negara Asia hingga Arab Saudi.
"Asia sudah dipesen dari Singapura, Malaysia, Jepang, sampe Arab. Kalau di Arab, dia izin dulu sama kerajaan, katanya boleh asal tidak berbau mistis. Murni kesenian dan olahraga," jelasnya.
Satu barongsai ia banderol seharga Rp 5.5 juta, sedangkan liong Rp 7,5 juta.
Walupun berkunjung ke sini tidak dipungut biaya, sayangnya Lili belum menyiapkan cinderamata yang bisa dibaawa pulang oleh wisatawan. Namun, Anda bisa berfoto dengan barongsai yang sudah jadi.
https://travel.kompas.com/read/2018/02/05/190000527/liburan-imlek-coba-intip-sentra-pembuatan-barongsai-di-bogor
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan