BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Get Craft
Salin Artikel

Jalan Kaki di Perth, Jangan Lupa Lihat Mural Karya Seniman Indonesia

Berjalan kaki keliling kota juga dijadikan wisata atau dikenal dengan walking tour. Sore hari yang cerah, saya bersama rombongan Tourism Western Australia pun tur keliling kota Perth.

Tur dimulai dari Forrest Place. Kami ditemani Adie Chapman dari Oh Hey WA, penyedia jasa walking tour. Yang menarik dari kota ini adalah banyaknya mural di gedung-gedung atau bangunan di pinggir jalan.

Adie membawa kami ke kawasan Wolf Lane yang berada di sebuah jalan kecil di Murray Street. Di sini, banyak seniman membuat mural dengan tema hewan, seperti kelelawar, possum (mamalia berkantung), ikan, hingga kuda laut.

"Di sini terbuka areanya untuk umum. Tidak perlu izin untuk foto-foto gedung mereka yang dipenuhi mural," ujar Adie.

Mudah untuk menciptakan foto narsis yang tidak 'bocor' alias tidak ada orang lain ikut terfoto. Sebab, jalan kecil tersebut tidak terlalu ramai oleh warga yang hilir mudik maupun kendaraan. 

Saya pun penasaran ingin melihat gambar wanita itu tampak 'hidup'. Seorang teman kemudian mengunggah aplikasi tersebut dari ponselnya. Dan benar, wanita tersebut bergerak dan tulisan di cat tembok tersebut jadi berwarna dan bergerak-gerak. Penasaran? Silakan mencobanya kalau mampir ke sini.

Walking tour tak berhenti sampai di situ. Kami berjalan sampai gerbang Wolf Lane yang tersambung ke jalan utama Murray Street.

Sedang asyik berjalan, tiba-tiba Fransiska Pangat dari Tourism Western Australia menunjuk salah satu karya seniman asal Indonesia, Eko Nugroho.

"Itu ada karya Mas Eko Nugroho, seniman Indonesia," kata Siska.

Kami pun baru sadar ada karya seniman muda asal Yogyakarta di dinding gedung, padahal hari sebelumnya sudah beberapa kali melintasi Murray Street. 

Kami melihat ada empat mural karya Eko yang dibuat tahun 2015. Setelah didekati, tertulis nama Eko Nugroho di bawah gambar tersebut.

Mural dapat ditemui di berbagai sudut Kota Perth. Selain di Wolf Lane, ada juga di Prince Lane, Wellington Street. Gaya mural di sini lebih berwarna-warni.

Kemudian, banyak juga ditemui di Nick Lane, dekat kawasan Chinatown. Di sini, ada mural dengan sentuhan budaya Tionghoa.

Walking Tour memakan waktu sekitar dua jam. Dua jam berjalan kaki tak terasa melelahkan karena disuguhi gedung-gedung tua menawan hingga berbagai mural karya seniman lokal maupun luar negeri yang keren.

(Laporan Wartawan KOMPAS.com, Dian Maharanilangsung dari Perth, Australia)

https://travel.kompas.com/read/2018/02/11/180000927/jalan-kaki-di-perth-jangan-lupa-lihat-mural-karya-seniman-indonesia

Bagikan artikel ini melalui
Oke