Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dak Galbi, Kuliner Korea Bersejarah yang Muncul Akibat Peperangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Loyang kuali berbentuk datar dengan diamater cukup lebar diletakkan di tengah meja makan. Di sekeliling meja, beberapa orang mengaduk nasi, saus gochujang, tteokbokki, ubi, kol dan sedikit ayam di kuali. Semuanya berkumpul dalam suasana hangat meski di luar salju turun membuat suhu menjadi minus.

Dak Galbi adalah salah satu hidangan Korea Selatan yang populer. Hidangan ini paling mudah ditemui di daerah Chuncheon, Provinsi Gangwon. Saat ini menjadi penyelenggara Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018.

Rasa Dak Galbi sendiri didominasi oleh rasa pedas dari saus fermentasi cabai ala Korea, Gochujang. Ada ayam sebagai sumber protein dan memberi rasa gurih, sedangkan kol, tteokbokki (kue beras), dan nasi menjadi penyeimbang rasa hidangan dan memberi rasa manis.

Memang paling sedap menyantap Dak Galbi saat musim dingin. Lantaran hidangan ini dimasak di tempat bersama kawan dan keluarga.

Pada 25 Juni 1950, Korea dilanda perang yang disebut Pertempuran di Chuncheon. Usai perang, dalam kondisi ekonomi morat marit, peternakan ayam menjadi mata pencarian penduduk miskin yang hampir mengemis.

"Ada penderitaan dan kesakitan, bahkan setelah perang usai," kata generasi kedua pemilik restoran Dak Galbi di Chuncheon, Choi Jeong Yern.

Pada era tersebut Choi mengatakan Dak Galbi adalah penemuan paling membahagiakan. Selain menggunakan bahan yang murah, rasanya lezat, dan membuat orang-orang jadi berkumpul bersama.

Pencipta Dak Galbi sendiri menurut pemandu tur budaya Chuncheon, Park Sung Soo adalah pasangan yang memiliki restoran berbahan babi.

Setelah kesuksesan tersebut, banyak yang mencontoh resep Dak Galbi dan membuka restoran di daerah Chuncheon. Sampai sekarang rasanya tidak afdol jika ke Chuncheon tidak menyantap Dak Galbi.

Pemerintah setempat bahkan mendedikasikan sepanjang jalan untuk mengenak Dak Galbi, melalui jalan MyeongDong Dakgalbi.

Di jalan tersebut ada banyak penjual Dak Galbi.

"Semua restoran memiliki sejarah dan rasa yang istimewa pada tiap masakan," kata Choi.

https://travel.kompas.com/read/2018/02/25/161500727/dak-galbi-kuliner-korea-bersejarah-yang-muncul-akibat-peperangan

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke