Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasar Digital di Semarang Juga Digemari Wisatawan

Adalah Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Jateng bersama Pemerintah Kota Semarang mendesain Pasar Semarangan di tengah hutan kota Semarang. Pasar yang dikonsep secara digital itu tampak ramai oleh wisatawan saat soft launching, Sabtu (17/3/2018) malam.

Sama halnya dengan Pasar Karetan di Boja, Pasar Semarangan ditempatkan di satu kawasan hutan kota di Tinjomoyo, Kota Semarang. Pasar Semarangan menawarkan aneka jajanan tradisional, makanan, serta suvenir yang dapat dinikmati wisatawan.

Perbedaannya tak hanya pada transaksi jual beli. Pasar Karetan menggunakan alat tukar zaman tempo dulu sebagai bagian transaksi. Sementara Pasar Semarangan menggunakan alat tukar secara kekinian atau digital. Transaksi dipilih menggunakan cara non tunai.

Para pengunjung dapat memanfaatkan uang elektronik untuk membeli aneka jajanan. Transaksi juga dapat dilakukan melalui T-Cash dan Aplikasi YAP! (Your All Payment).

Mei Kristanti selaku salah satu panitia menjelaskan, Pasar Semarang diisi dengan beragam stan kuliner, kesenian dan kerajinan. Kegiatan itu dikemas seperti tampak pasar tradisional.

Beragam kuliner khas Semarangan ditawarkan seperti Sego Kethek, Sego Jantung, Sego Ambeng. Pasar kreatif itu dibuka setiap Sabtu mulai dari jam 15.00 WIB hingga 21.00 WIB.

"Pasar ini konsepnya digital. Pasar ini untuk mendukung destinasi 100 destinasi wisata digital dari Kemenpar," ucapnya.

Untuk tahap awal, Pasar Semarang tidak dipatok target tinggi. Setidaknya minimal transaksi Rp 50 juta dapat dihasilkan dari setiap pembukaan pasar.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memuji konsep Pasar Semarangan itu. Pasar Semarangan dinilai sebagai pasar digital pertama di Indonesia di tengah hutan.

Menurut dia, antusiasme warga datang cukup tinggi. Meski sempat diguyur hujan, namun aneka makanan dengan cepat ludes diburu para pembeli.

Menurut Ita, semua itu tidak terlepas dari konsep pasar yang menyajikan kuliner unik yang mulai sulit ditemukan di pasaran.

"Kuliner yang ada disini jarang ya. Ada nasi kethek, nasi lunyu, nasi tedun, sate kremos dan lain sebagainya. Selain itu, tempatnya juga didesain menarik hingga menjadi daya tarik tersendiri," ucapnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/03/18/164053127/pasar-digital-di-semarang-juga-digemari-wisatawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke