Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Lenggok Tarian ala Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta merupakan salah satu keraton yang masih menjaga apik kesenian tradisionalnya. Bahkan kini dikemas rapi untuk menarik wisatawan mancanegara maupun domestik.

Menurut salah satu keluarga keraton yang bertugas mengelola wisata Keraton Yogyakarta, Triherman Kusumarini, kini berbagai kesenian yang biasa disuguhkan pada sultan atau tamunya, sebagian bisa dinikmati oleh wisatawan.

"Awalnya ini selain untuk pelestarian, juga banyak yang memang ingin lihat untuk keperluan pendidikan, seperti penelitian dari Belanda itu yang banyak," ungkapnya kepada KompasTravel, Minggu (11/3/2018).

Penasaran dengan kemasan seni ala keraton yang kini bisa dilihat umum, KompasTravel bersama rombongan Yogyakarta Marriott Hotel, mengunjungi tempat dipentaskannya berbagai kesenian keraton tersebut. Tempat itu ialah Bangsal Sri Manganti.

Bangunan yang tidak jauh dari pintu masuk utama bangunan Keraton DIY ini berbentuk seperti pendopo besar. Terlihat jejeran set gamelan jawa lengkap terpampang. Jam sudah menunjukkan pukul 10.45 WIB, sebentar lagi waktunya penampilan tari dimulai.

Setiap hari minggu, wisatawan bisa melihat dua penampilan tari di sini. Yaitu tarian Golek Ayun-ayun dan Bedoyo Jati Purno.

Wisatawan mancanegara dan nusantara sudah memenuhi kursi penonton, bahkan hingga berdiri mengelilingi bangsal untuk menonton. Terlihat ada yang membawa catatan not lagu gamelan, ada yang memegang alat perekam, dan tentunya memegang kamera.

Hebatnya pembawa acara di sini memandu penonton dengan tiga bahasa yakni bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris.

"Tarian pertama tarian Golek Ayun-ayun menggambarkan wanita saat masa remaja menuju wanita yang ayu berwibawa ketika dewasa," tutur pembawa acara lewat pengeras suara.

Tarian kedua bernama Bedoyo Jati Purno menggambarkan Dewi Sri yang prihatin dengan keadaan bumi yang banyak kekacauan dan kerusakan. Kemudian dewi yang digambarkan sebagai "kemakmuran" tersebut turun untuk menyeimbangkan alam.

Tarian kedua ini temponya lebih lambat, gerakan demi gerakan lemah gemulai pun memanjakan wisatawan yang menyaksikannya. Penampilan puluhan penari tersebut berdurasi 25 menit, jauh lebih lama dari sebelumnya.

Selepas penampilan kedua tarian tersebut wisatawan bisa kembali berkeliling keraton. Ada juga wisatawan yang memilih mencoba gamelan, berfoto dengan para penari, hingga berbincang dengan para sinden.

Untuk menyaksikan ragam kesenian Keraton Yogyakarta di sini, wisatawan tak perlu membeli tiket lagi. Wisatawan bisa langsung masuk dengan tiket awal yang dibeli saat masuk area wisata keraton sebesar Rp 8.000.

https://travel.kompas.com/read/2018/03/21/114208027/melihat-lenggok-tarian-ala-keraton-yogyakarta

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke