Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transportasi yang Bisa Digunakan Menuju Kepulauan Sula di Maluku Utara

“Kalau jumlah wisatawan, kita merasa prihatin dengan kondisi daerah. Untuk itu kita buat perencanaan menggandeng wisatawan. Biasanya mereka sampai di Ternate dan Halmahera, kalau ke Sula agak susah,” kata Hendrata di Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (9/4/2018).

Ia menjelaskan, saat ini bila wisatawan ingin berkunjung ke Kepulauan Sula, misalnya saja dari Jakarta, wisatawan bisa mengambil penerbangan langsung menuju Ternate atau Ambon.

Bila Anda memilih penerbangan ke Ternate, lama penerbangan sekitar tiga hingga empat jam. Setelah itu bisa melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Sula menggunakan kapal laut atau pesawat perintis.

“Naik kapal laut dari Ternate ke Sula itu sekitar 15-16 jam, kalau dari Ambon waktu tempuhnya sekitar 12 jam,” kata Hendrata.

Bisa juga menggunakan pesawat perintis, dari Ambon ke Sula waktu tempuhnya selama satu jam dan dari Ternate sekitar 1,5 jam. Bila ditotalkan, biaya transportasi yang dikeluarkan sekali jalan dari Jakarta hingga Kepulauan Sula sekitar Rp 2,5 juta.

Hendrata melanjutkan, Kepulauan Sula dengan ibu kota Sanana merupakan sebuah daerah berpotensi yang sedang ditata untuk menjadi destinasi wisata yang baik.

Salah satu upaya untuk meningkatkan pariwisata adalah digelarnya Festival Maksaira. Tahun ini akan ada 3.000 orang yang memancing ikan kerapu dan memecahkan Rekor Muri.

Festival Maksaira 2018 akan digelar di Pantai Wai Ipa hingga pantai Desa Bajo, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara pada Minggu 15 April 2018.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula pun terus mengembangkan wisata bahari. Beberapa pantai yang bisa ditemukan antara lain, Pantai Baleha, Pantai Fatkauyon, Pantai Desa Waisum, Pantai Wai Ipa, Pantai Mangoli, dan Pantai Teluk Harimau.

Tak hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati potensi alam yang ada seperti Telaga Kabau, Pulau Kucing, Air Terjun Wailau, Air Terjun Waitina, Selat Capalulu, dan Pulau Pagama.

Sementara untuk wisata sejarah, wisatawan bisa berkunjung ke benteng peninggalan Portugis (De Verwachting Alting), Air Santosa, Batu Gadis (Fatfina Koa), situs makam Imam Jawa, dan Tanjung Mata Aya Bo Fat Tina.

https://travel.kompas.com/read/2018/04/10/063900527/transportasi-yang-bisa-digunakan-menuju-kepulauan-sula-di-maluku-utara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke