Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak Peraturan Terbaru Berkemah di Ranu Kumbolo

Namun, semakin populernya Ranu Kumbolo, semakin cepat pula kerusakan yang terjadi di sana. Hal tersebut membuat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terus mengevaluasi peraturan bagi para pendaki yang berkemah di Ranu Kumbolo.

Sukaryo, salah satu pemateri dari Sahabat Volunteer Semeru TNBTS, saat pembekalan pada Sabtu (7/4/2018) mengumumkan peraturan terbaru untuk para pendaki yang ingin berkemah di Ranu Kumbolo.

Berikut KompasTravel rangkum beberapa peraturan terbaru di 2018 bagi para pendaki yang ingin berkemah di Ranu Kumbolo.

Tahun ini tempat mendirikan tenda masih terletak di dua tempat, tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Yaitu di savana dekat pos empat turun ke bawah, dan dekat shelter di balik bukit yang mengitari Ranu Kumbolo.

“Silahkan pilih salah satu di antara tempat tersebut. Di luar itu jangan pernah coba karena ada area tertentu yang disakralkan oleh penduduk, kita tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya kepada para calon pendaki.

2. Batasan mendirikan tenda

Pada bibir Ranu Kumbolo sudah dipasang garis-garis batas pendirian tenda. Jarak mendirikan tenda harus lebih dari 15 meter dari bibir danau. Hal tersebut diatur untuk meminimalisir pencemaran pada danau tersebut.

Ia mengatakan bukan tidak mungkin jika ranu atau danat tersebut semakin tercemar, maka garis batas akan semakin diperjauh dari bibir danau.

“Biasanya ada aja aktivitas membuang makanan di danau, dengan dalih memberi makan ikan, padahal ikan di sana dari ratusan tahun lalu ga dikasih makan tetep hidup aja, yang ada makin tercemar danaunya,” pungkas pria yang akrab disapa Cahyo tersebut.

3. Aturan mencuci dan mandi

Aktivitas mencuci alat makan ataupun lainnya masih diperbolehkan oleh pihak TNBTS, dengan catatan dilakukan di tempat yang jauh dari bibir sungai. Batas aktivitas pencucian ialah 15 meter dari bibir danau.

Wisatawan diharuskan menggali tanah untuk keperluan membuang makanan dan mencuci. Diharapkan sisa makanan ataupun bekas cucian yang dibuang ke galian tanah tersebut akan tersaring secara alami.

“Buat nyucinya ambil air pake botol air mineral ke tempat pencucian yang sudah digali. Jangan ambil air pake nesting atau alat makan, biasanya masih ada minyaknya yang bikin tercemar,” ujar Cahyo.

Untuk tatacara mandi dan buang air, peraturannya hampir sama dengan mencuci. Wisatawan diharuskan mencari tempat dengan jarak minimum 15 meter dari pinggir danau.

Hal baru yang bisa dinikmati para pendaki ialah adanya fasilitas toilet baru di Ranu Kumbolo. Namun, toilet tersebut belum dialiri air, sehingga wisatawan masih diharuskan membawanya dari danau.

5. Dilarang berenang dan mandi

Salah satu peraturan lama yang masih ditegaskan ialah larangan mandi dan berenang di ranu. Hal tersebut dikarenakan suhu air dengan kedalaman sekitar 28 meter tersebut cukup ektrem.

“Suhu airnya tidak bisa diprediksi, cukup ekstrem. Dibuktikan tahun 2005 pengantin ada coba berenang akhirnya kram dan tenggelam, ditemukan tiga hari kemudian dalam keadaan mati terapung,” ujar Cahyo.

“Gak terbayang ratusan orang bisa mengabiskan berapa kubik kayu dalam waktu singkat untuk api unggun. Gantinya di shelter sudah ada tempat api unggun, nanti pendaki bisa berkumpul bertemu satu sama lain, sesuai makna sebenarnya yaitu mempererat,” terang Cahyo.

https://travel.kompas.com/read/2018/04/10/193500527/simak-peraturan-terbaru-berkemah-di-ranu-kumbolo

Terkini Lainnya

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Travel Update
Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Travel Update
5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

Jalan Jalan
5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

Travel Tips
3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

Travel Tips
Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke