Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Es Teler dengan "Topping" Kekinian Paling Hits di Yogyakarta

KOMPAS.com - Siang hari di Yogyakarta, sinar matahari begitu terik. Keringat mengucur deras dan tenggorokan kering. Minum es yang diberi sirup dan buah-buahan segar sepertinya sangat nikmat.

Ternyata bukan hanya saya, ada banyak orang yang ingin melepas dahaga dengan minum es. Di Selokan Mataram, Yogyakarta, Depot Es Mendunia tidak pernah sepi pengunjung.

Motor berderet parkir di depan warung. Antrean pembeli panjang, semua bangku terisi penuh. Ada hal lain yang membuat warung es di sini ramai selain cuaca yang panas.

Kreasi es yang dijual memang tak biasa. Mulai dari es teler, es kelapa, es pisang hijau, sampai aneka minuman campur. Seperti es kelapa dengan durian, atau es alpukat dan es mangga kocok.

"Saya asalnya dari Cilacap, memang kuliah di Yogyakarta. Kebetulan orang tua di Cilacap juga jualan es dan jus, saya juga suka es," kata pemilik Es Mendunia, Damar (24), saat ditemui di depotnya, Senin (23/4/2018).

Damar bercerita awal ia menjual es di Yogyakarta pada Ramadhan 201. Ia terpanggil menjual es lantaran sulit untuk menemukan es teler dengan rasa yang tepat untuk berbuka puasa.

"Sebenarnya banyak yang jual es teler di Yogyakarta, tetapi dari lidah saya itu bukan es teler. Bisa dibilang es campur atau es oyen," kata Damar.

Damar mengatakan es teler sebenarnya hanya terdiri dari alpukat, kelapa, dan nangka. Namun yang membedakan dengan jenis minuman es lain adalah gulanya.

Proses pengolahan gula es teler ini yang ia pelajari dari orangtuanya, dan membuat berbeda dengan es teler lain di Yogyakarta.

"Kalau di sini yang membedakan juga topping-nya. Bisa campur duren, es krim, almond, jadi berinovasi mengikuti perkembangan zaman," jelas Damar.

Damar juga bercerita tadinya ia hanya ingin berjualan es pada bulan Ramadhan saja. Namun justru permintaan konsumen terhadap es buatannya tinggi.

Alhasil ia memindahkan depotnya dari di food court mal, ke warung yang lebih besar di Jalan Selokan Mataran Nomor 442.

Bagaimana rasa esnya?

KompasTravel mencoba dua varian es dari Depot Es Mendunia. Pertama es kelapa durian dan kedua alpukat kocok durian.

Rasanya memang segar. Manisnya pas dengan komposisi buah yang tidak pelit untuk harga Rp 10.000-an.

Selain itu buah yang digunakan juga segar. Melihat pengunjung warung yang ramai, rasanya pasokan buah juga pasti cepat terganti.

"Untuk buah insya Allah ada terus, tetapi mungkin jenisnya yang berbeda. Misalnya bulan ini alpukat Jawa kosong, pakai alpukat Sumatera. Itu kualitasnya beda, yang Sumatera lebih banyak serat," kata Damar.

Jika konsumennya memang sangat suka buah, Damar berkata biasanya akan sadar jika buah yang digunakan berbeda jenis.

"Kalau es teler yang terkenal kan es teler di mal itu. Saya ingin ubah stigma itu es teler tidak harus mahal tidak harus ke mal, sama kok isinya," jelas Damar.

Kunci kenikmatan minuman es di depotnya menurut Damar juga karena ada takaran yang sama di setiap es.

Baik untuk buah yang ditimbang, gula yang ditakar, dan toping seperti durian, es krim, serta almond yang sudah dibungkus untuk per porsi.

Maka tak heran, banyak konsumen yang setia minum es di Depot Es Mendunia. Dalam sebulan Damar mengatakan omzetnya (penjualan kotor) sampai Rp 90 juta.

Dibantu enam orang pegawai, Damar saat ini juga sedang fokus untuk membuka cabang Depot Es Mendunia.

Berikut adalah video pendek mengenai Es Mendunia, Yogyakarta: 

https://travel.kompas.com/read/2018/05/07/213400127/es-teler-dengan-topping-kekinian-paling-hits-di-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke