Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bernostalgia melalui Kereta Tua di Ambarawa

Di hari libur akhir pekan, wisata yang sudah cukup populer ini bisa menjadi salah satu alternatif. Museum itu menyimpan koleksi-koleksi lokomotif yang beroperasi saat masa penjajahan. Koleksinya lokomotif pun paling lengkap.

Akses ke Museum Ambarawa tak sulit karena bisa dituju baik dari Yogyakarta maupun Kota Semarang. Ambarawa berada di tengah jalur Semarang-Yogyakarta.

Museum itu kini bersolek rapi. Sudut-sudut museum mulai tertata dan terlihat bersih. Hanya butuh Rp 10.000 per orang untuk memasuki museum bersejarah ini.

Dari situ, pengunjung dapat melihat deretan lokomotif tua dan bangunan kuno yang masih saja dipertahankan sejak didirikan pada 1873.

Kepala Museum Kereta Api Ambarawa, Joko Utomo mengatakan, total ada 26 lokomotif yang menjadi koleksi museum yang dulunya stasiun kereta api itu. Dari 26 lokomotif, lima di antaranya masih dioperasikan hingga saat ini yang difungsikan sebagai kereta wisata.

Joko merinci, dari 5 lokomotif yang masih difungsikan, 3 lokomotif dioperasikan dengan mesin uap. Sementara 2 lokomotif sisanya menggunakan diesel.

“Semuanya dioperasikan sebagai kereta wisata, reguler dan sewa,” ujar Joko, belum lama ini.

Hanya saja, untuk naik di kereta buatan Jerman itu butuh kocek cukup tebal. Untuk menaiki kereta api antik itu, pengunjung harus menyediakan Rp 15 juta untuk kapasitas 80 penumpang atau dua gerbong.

Rute yang masih digunakan yaitu Ambarawa hingga Stasiun Bedono.

“Maksimal penumpangnya harus 80 orang, karena rutenya menanjak dan melewati rel bergerigi,” ucapnya.

Datang Pagi

Sementara untuk kereta yang menggunakan mesin diesel yang sama-sama antik juga bisa dimanfaatkan oleh pengunjung. Pengunjung hanya mengeluarkan uang Rp 50.000 per orang untuk naik di lokomotif tua itu.

Kereta api wisata bermesin diesel ini rutin beroperasi pada hari libur maupun akhir pekan.

Antusiasme untuk menaiki kereta wisata ini ternyata sangat besar. Jika tidak cepat datang, maka tiket pasti cepat ‘ludes’ tak lama setelah dibuka.

Kadang-kadang, pukul 10.00 WIB tiket sudah habis untuk semua jadwal perjalanan pada hari itu.

Kehabisan tiket itu dialami Afif, wisatawan asal Kendal. Ia sampai di Ambarawa sekitar pukul 10.30 WIB, tetapi gagal membeli tiket untuk naik kereta wisata. Sebagai gantinya, ia pun memilih mengelilingi museum dengan lokomotif tua itu sembari berswafoto disana.

“Saya kemarin kehabisan tiket mau naik kereta. Sarannya, kalau mau naik kereta wisata datanglah sejak pagi,” ucapnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/05/20/031500827/bernostalgia-melalui-kereta-tua-di-ambarawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke