Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berfoto di Pameran Seni, Wajarkah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Berfoto di pameran seni adalah hal yang jamak dilakukan oleh para pengunjung. Hasil foto tersebut umumnya diunggah ke media sosial. Fenomena berfoto di pameran seni ini rupanya menimbulkan kontroversi.

Tak sedikit yang menyebut pengunjung yang berfoto di pameran seni dan megunggah ke media sosial dengan panggilan yang konotatif. Terkadang panggilan tersebut berujung perundungan, apalagi jika foto-foto tersebut dirasa melanggar aturan pameran.

"Ketika mereka selfie foto, itu point penting untuk selanjutnya. Ketika selfie, histeris melihat karya bagus, minta difoto, itu nanti akan berbeda," kata CEO Art Jog, Heri Pemad saat dihubungi KompasTravel, Sabtu (19/5/2018).

Heri menyebutkan jika berfoto di depan karya seni adalah salah satu tahapan awal dari pengunjung pameran seni.

Sejak Art Jog diselenggarakan 2008, ia melihat karakteristik pengunjung yang terus berkembang ke arah positif.

Saat ini, mayoritas pengunjung Art Jog menurut Heri mengalami perubahan signifikan.

Mereka memiliki kesadaran seni yang tinggi, dengan membaca penjelasan karya, mencoba memahami karya, bertanya mengenai karya, ikut dalam tur seniman dan kurator, sampai pada tahap mengoleksi karya seni sesuai bujet masing-masing.

"Perubahan ini terlihat sejak Art Jog 2014," kata Heri.

Tugas berat penyelenggara pameran seni

Untuk sampai pada tahap seperti mayoritas pengunjung Art Jog saat ini butuh proses. Heri menyebutkan edukasi telah dilakukan sejak 2009. Artinya butuh sembilan tahun agar pengunjung pameran berkunjung tak sekedar untuk berfoto.

"Kami menyadari (pengunjung) Indonesia belum seperti (pengunjung) negara-negara di Eropa dengan teks saja belum cukup," kata Heri.

Bukan hanya Art Jog, Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) di Jakarta juga melakukan upaya yang sama untuk edukasi pengunjung.

"Kami memang punya tugas yang lumayan berat karena Museum MACAN adalah museum seni modern dan kontemporer pertama di Indonesia dan baru buka selama enam bulan. Dalam sehari di akhir pekan ada ribuan pengunjung yang datang ke museum," kata Public Relations Museum MACAN, Nina Hidayat, Sabtu (19/5/2018).

Regenerasi pengunjung baru dengan latar belakang usia dan daerah berbeda, membuat tugas penyelenggara pameran kian menantang.

Apalagi di Indonesia, belum banyak yang menyelenggarakan pameran seni sampai level internasional.

Heri mengatakan wajar ketika pengunjung pameran seni, apalagi yang baru pertama kali berkunjung ingin mengabadikan dengan foto.

Kasusnya sama ketika seseorang berkunjung ke alam, tergugah akan keindahannya kemudian ingin berfoto.

Saya kira itu lebih baik karena itu mengkonfirmasikan tentang apa yang dia foto, dan mempunyai kesadaran bahwa dia menunjukkan tidak hanya sekedar foto," ujarnya.

Baik Art Jog maupun Museum Macan tetap terbuka kepada pengunjung yang ingin berfoto di pameran.

"Kami sudah siap untuk segala risiko dan proses edukasi jangka panjang," kata Nina.

Heri menghormati setiap pengunjung yang sudah berkunjung dan membayar tiket masuk Art Jog.

"Karena tahun depan mereka mungkin tidak begitu (hanya berfoto tanpa mencoba menikmati karya) lagi," kata Heri.

Tertunya berfoto dengan tetap mentaati aturan, demi keamanan karya dan kenyamanan pengunjung lainnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/05/22/050000027/berfoto-di-pameran-seni-wajarkah-

Terkini Lainnya

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke