Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bernostalgia dengan Sayur Kacang Tolo dan Ayam Kampung Mbah Kebo

Sayur yang dimasak ala lodeh ini jadi menu khas Warung Makan Mbah Kebo di Dusun Jambon, Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan di Kulon Progo, Yogyakarta.

Di dalamnya terdiri kacang panjang potong yang tidak sama rata, dicampur irisan tempe semangit, daun melinjo muda dan dominan kacang tolo. Tidak lupa cabai merah dan cabai rawit yang digiling kasar.

Terbayang rasa pedasnya bila gerusan cabai hampir sedominan kacang tolo. Tapi itulah rahasia makan yang bikin lahap.

"Sejak pertama lihat kuahnya merah. Setelah diangkat rupanya banyak cabai. Awalnya ragu karena sepedas apa sayur ini. Memang pedas tapi tidak menyengat," kata Nining, seorang warga Wates yang untuk kesekian kali mampir ke warung ini.

Ia menambahkan, "Kalau saya cocok."

Sayur kacang tolo Mbah Kebo sudah terkenal sejak lama. Warga Kulon Progo kerap menjadikan menu warung itu sebagai rujukan bagi penikmat kuliner.

Sumiyati alias Boinem, pemilik warung berusia 65 tahun, yang menjadi juru masaknya. Ia sudah 40 tahun melayani pelanggan di warung itu.

Menurut Boinem, ia bukan yang pertama. Ia hanya generasi ke-3. Ia datang diboyong pulang ke rumah ini. Sejak itu orang memanggilnya dengan nama Boinem.

Perjalanan warung bersama Boinem, sajian sayur tidak hanya ditemani tahu tempe saja. Ia juga menyajikan ayam kampung bacem, tahu dan tempe dimasak bacem, kadang ikan sungai, maupun telur masak kecap.

Jadi jangan khawatir hanya menemukan sayur pedas saja di warung ini. Masih banyak pilihan untuk mereka yang tidak suka pedas.

Salah satunya adalah sayur tempe besengek, yakni masakan tempe bersantan dengan aroma tumis ketumbar, bawang putih, kemiri, laos, jahe dan daun salam. Ditambah sedikit gula biar menguatkan rasa.

"Beda dimasak bacem dengan dimasak besengek. Bacem masak manis, sengek gurih," kata Boinem.

Warung Boinem mudah didatangi karena berada di jalan Kecamatan Nanggulan di Kulon Progo. Dari pusat kota Wates, pengunjung bisa menemukan Mbah Kebo ini sekitar 10 menit berkendara roda empat menuju Nanggulan. Warungnya hanya dihiasi spanduk dengan tulisan kecil.

Warung buka dari pukul 07.00-15.00. Ia tidak menolak melayani saat ada yang datang malam hari. Makan di situ self service atau ambil sendiri.

Siapa yang tidak tertarik mengambil makanan sesuai kemampuan menyantap. Ayam kampung (ayam jawa) bacem salah satu yang paling cepat habis karena disukai. "Kalau ayam jawa telas (habis), saya masakkan (ayam) broiler," katanya.

Sepiring sayur tolo dan tempe sengek, cukup dengan membayar Rp 4.000. Kalau pakai dengan ayam dan telur bisa Rp 10.000 satu piring.

Harga yang terjangkau, porsi memuaskan, warung yang nyaman, tentu membuat orang kembali datang. Beberapa pelanggannya menamai Boinem sebagai Mbah Kebo, lantas jadilah nama dia terkenal sampai sekarang.

Mudik jangan lupa bernostalgia dengan sepiring nasi sayur kacang tolo pedas di Mbah Kebo ini. Boinem mengaku bersyukur selalu diingat banyak pelanggannya. Mereka yang mampir ke warungnya pernah makan di sini sebelumnya.

Banyak di antara pelangganya adalah wisatawan. "Ada yang dari Kalibiru dan (taman ekowisata taman sungai) Mudal," katanya.

Boinem menyadari bahwa sebentar lagi mudik. Saat itu, tentu akan banyak lagi orang yang akan datang ke warungnya. "Sering yang datang dari Jakarta, kebetulan lewat pasti mampir, makan, foto-foto," katanya.

https://travel.kompas.com/read/2018/06/11/103600727/bernostalgia-dengan-sayur-kacang-tolo-dan-ayam-kampung-mbah-kebo

Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai 'Camping' agar Tidak Cepat Rusak

4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke