Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri Pariwisata Dorong Dibukanya Penerbangan Banyuwangi-Bali

Hal itu untuk mendukung paket wisata ke Banyuwangi untuk peserta Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) - World Bank di Bali pada Oktober 2018.

Untuk langkah awal, Menpar Arief meminta Kementerian Perhubungan menyediakan slot time untuk penerbangan langsung rute Banyuwangi-Bali.

"Ini ada misi khusus agar peserta pertemuan tahunan para ekonom dunia ini bisa berkunjung ke Banyuwangi dengan lebih mudah. Saya harap teman-teman di Kemenhub bisa menyediakan slot waktu di Denpasar,” kata Arief saat tiba di Banyuwangi, Senin (11/6/2018).

Menpar Arief tengah mudik ke Banyuwangi. Kesempatan itu dia gunakan untuk melihat langsung proses pengembangan Bandara Banyuwangi. Bandara ini memang mendapat perhatian Menpar karena akan menjadi penunjang pertemuan IMF-World Bank di Bali.

Terkait maskapai penyedia rute, Menpar sudah bertemu dengan pihak Nam Air, yang serius dalam pembukaan rute ini. Arief mengatakan Bandara Banyuwangi memiliki banyak slot luang, sedangkan di Bandara Internasional Ngurah Rai yang perlu diupayakan.

“Saya sudah bertemu Nam Air. Dan ini rencana akan kita dorong secepatnya ada penerbangan ini," tambahnya.

Secara terpisah, Manajer NAM Air Banyuwangi, I Gde Chrisna mengiyakan kendala sementara rute Banyuwangi-Bali. "Memang saat ini kita terkendala slot time yang ada di Bali,” kata Chrisna.

NAM Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air berencana penerbangan ini akan dilayani dengan pesawat ATR 72-600 dan diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih luas.

Menurut Chrisna, jadwal yang disusun ini menyesuaikan trip wisatawan. Wisatawan mancanegara dari Bali bisa mengikuti penerbangan terakhir sore hari, lalu menuju puncak Ijen, dan bisa langsung kembali ke Bali pagi besoknya.

“Untuk planning jamnya itu dari Denpasar sore hari atau malam hari. Jadi satu paket bisa one day tour ke Ijen,” kata Chrisna.

Dengan jadwal itu, pihaknya optimis okupansi penumpang akan sampai di angka 90 persen. “Terbang dari Banyuwangi ke Bali bisa diisi pekerja. Sedangkan penerbangan sore dari Bali ke Banyuwangi diisi wisatawan yang menuju destinasi utama Banyuwangi, yakni Puncak Ijen,” katanya lagi.

Perluasan apron ini, juga diikuti pekerjaan penebalan runway (overlay) dari PCN 27 menjadi 56, pelebaran runway dari 30 meter menjadi 45 meter, penambahan luasan parkir 1.000 meter persegi.

https://travel.kompas.com/read/2018/06/11/115700527/menteri-pariwisata-dorong-dibukanya-penerbangan-banyuwangi-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke