Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip Penjamasan Keris dan Tombak Peninggalan Sunan Kudus

Ritual penjamasan yang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB diawali dengan ziarah dan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Hasan Fauzi.

Setelah itu, para tokoh agama serta pengurus Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) berjalan menuju gazebo yang terletak di samping pintu masuk Makam Sunan Kudus untuk menyaksikan penjamasan pusaka.

Keris berkelok sembilan itu disemayamkan di sebuah kotak kayu yang diletakkan di atap tajuk. Keris Kiai Cinthaka itu kemudian diturunkan secara hati-hati.

Sesepuh yang biasa bertugas menjamas yakni Kiai Faqihuddin, memulai penjamasan dengan mencelupkan keris pada sebuah cairan yang disebut sebagai "banyu londho".  Selanjutnya, keris disiram "banyu londho" hingga tiga kali.

Keris bertuah itu lantas dibersihkan menggunakan air jeruk nipis. Proses selanjutnya yakni keris dikeringkan di atas sekam ketan hitam. Langkah ini diyakini bisa mempertahankan keaslian efek hitam dan mengkilap pada keris. Keris juga menjadi tahan karat.

Dalam kesempatan yang sama, dua ujung tombak trisula yang terpasang di mihrab Masjid Menara juga ikut dijamas. Pusaka-pusaka peninggalan Sunan Kudus ini usianya sudah mencapai ratusan tahun.

"Secara turun temurun, untuk mempertahankan keaslian Keris Kiai Cinthaka diharuskan dicelupkan dan disiram Banyu londho. Banyu londho ini terdiri dari air kelapa yang sudah direndami sekam ketan hitam. Setelah itu besi panas dicelupkan tiga kali," tutur Ketua YM3SK, Nadjib Hassan.

Setelah dijamas, keris kembali dimasukkan ke dalam kotak. Begitu juga ujung tombak trisula, kembali dipasang di mihrab. Pusaka-pusaka itu kemudian diberi wewangian parfum dari Arab yang biasa digunakan untuk pengharum Ka'bah. 

Prosesi kemudian dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama. Setelah itu acara makan bersama dengan menu khas "jajan pasar" dan nasi opor ayam. Hidangan nasi opor ayam adalahsalah satu menu kesukaan Sunan Kudus.

Meskipun ritual tersebut hanya mengundang kalangan tertentu, namun masyarakat umum yang hendak menyaksikan ritual tersebut juga diperkenankan hadir.

Menurut Nadjib, ritual penjamasan pusaka Sunan Kudus digelar pada hari Senin atau Kamis pertama setelah hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah).

Keris Kiai Cinthaka merupakan pusaka pribadi Sunan Kudus. Dalam tradisi Jawa pada masa itu, hampir setiap orang memiliki pusaka pribadi. Hal itu merupakan bentuk kesiap-siagaan dalam menjalani hidup. Ternyata hal itu juga dipraktikkan oleh Sunan Kudus pada masa itu.

Keris Bertuah Padamkan Api

Keris Kiai Cinthaka adalah pusaka bertuah Sunan Kudus. Suatu ketika, sambung Nadjib, keris Kiai Cinthaka pernah dipinjam oleh pihak Kraton Solo. Saat itu terjadi kebakaran di Keraton Solo.

Konon, setelah keris itu dihunuskan, api yang membakar kraton seketika padam. Hal itulah yang membuat pihaknya menjalin hubungan baik sampai saat ini dengan Keraton Solo.

"Untuk tahun kejadian itu kami tidak tidak tahu pastinya. Itu cerita turun temurun leluhur kami," katanya.

Mau jalan-jalan gratis ke Jerman bareng 1 (satu) teman kamu? Ikuti kuis kerja sama Kompas.com dengan Scoot lewat kuis JELAJAH BERLIN. Ada 2 (dua) tiket pesawat PP ke Jerman, voucher penginapan, Berlin WelcomeCards, dan masih banyak lagi. Ikuti kuisnya di sini. Selamat mencoba!

https://travel.kompas.com/read/2018/08/28/170600127/mengintip-penjamasan-keris-dan-tombak-peninggalan-sunan-kudus

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke