Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keliling Eropa Gaya "Backpacker" Bersama Lansia, Mungkinkah?

Tentu saja, jalan-jalan murah ke Eropa bisa dilakukan bersama orangtua yang sudah lansia asalkan tahu betul cara menangani dan mendampingi seorang lansia. Walaupun tentunya tidak dengan gaya backpacker yang biasa dilakukan anak muda.

Ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan, termasuk menggunakan paket-paket tur saat berada di Eropa.

Jeanne Rumansi dan Edna Caroline dalam buku "2 in 1" berjudul Lansia Backpacker/Backpacker With Mom yang baru dipublikasikan September 2018, menceritakan pengalaman mereka jalan-jalan di Eropa selama dua pekan.

Jeanne yang berusia 68 tahun untuk pertama kalinya menginjakan kaki ke Eropa. Ia menceritakan pengalamannya liburan di Belanda dengan cara murah meriah, dalam buku Lansia Backpacker.

Di sisi baliknya dari buku tersebut, Edna Caroline menulis Backpacker With my Mom, menceritakan suka duka dan kekagetan-kekagetan menemani ibunya. Buku ini memang unik, disebur "2 in 1" karena memiliki dua sisi sampul yang mengindikasikan dua sisi cerita dari buku yang ditulis dua generasi

“Sebenarnya memang tidak bisa dibilang backpacker banget, namanya juga orangtua, udah enggak kuat lagi ke mana-mana gendong backpack,” kata Edna Caroline, anak Jeanne, kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Ada banyak hal positif yang mereka berdua rasakan. Cerita ini yang ingin dibagikan lewat sebuah buku yang ditulis bersama. Sebuah perjalanan, dua generasi, dua sudut pandang, dan puluhan cerita suka dan duka dalam sebuah buku.

Perjalanan ini memang dilakukan untuk membuat ibu Jeanne Rumansi bahagia. Walaupun dengan uang terbatas, ia bisa melihat-lihat tempat-tempat yang selama ini menjadi impiannya.

Keduanya berharap, buku ini bisa menjadi inspirasi. Baik untuk lansia berwisata, maupun anak untuk mengajaknya. Wisata tentunya tidak harus ke luar negeri, yang penting adalah waktu yang dihabiskan bersama.

Jeanne Pattisina menjadi janda pada usia 35 tahun. Jeanne sempat bekerja sebagai sekretaris di Jakarta. Ia membesarkan dua orang anaknya sendirian. Setelah pensiun, Jeanne bekerja sebagai konsuler lansia di beberapa rumah jompo.

Sedangkan Edna Caroline adalah anak pertama Jeanne, seorang jurnalis. Di sela-sela waktunya, ia menulis komik seperti Komando Rajawali 1-6, dan Keumalahayati. 

Jeanne dan Edna bercerita, mereka lebih saling mengenal, terutama perubahan-perubahan yang dialami ibu pada usia senja. Ibu yang tadinya serba bisa, jadi mengalami beberapa keterbatasan.

Tapi ibu bisa menikmati perjalanan itu tentunya dengan berbagai persiapan baik fisik maupun mental. Kenyataannya, masih ada beberapa kekagetan yang dialami.

“Waktu pertama kali tiba di stasiun sentral Amsterdam, angin bertiup, dingin sekali sampai ke tulang, saya sampai shocked. Sempat menyesal juga. Dan saya merasa bersalah, kenapa saya tidak tahu sebelumnya. Info-info semacam ini yang ingin saya sampaikan ke lansia yang lain,” kata Jeanne.

Buku setebal 260 halaman ini ditulis dengan dua macam huruf. Lansia Backpacker hurufnya besar-besar. Sementara, Backpacker With Mom hurufnya standar.

Bagian Lansia Backpacker ditulis oleh Jeanne tentang persiapan-persiapan yang dilakukan sebagai lansia, berbagai kekhawatiran, serta perasaan bahagia yang dirasakan.

Sementara bagian Backpacker With Mom menceritakan sudut pandang Edna, upaya yang dilakukan agar orangtua tidak susah apalagi sakit, serta tips-tips bagi anak-anak yang ingin mengajak orangtuanya berjalan-jalan.

Trinity, bloger yang juga penulis serial buku Naked Traveler mengatakan, buku ini sangat seru.

“Buku yang ditulis dengan dua perspektif anak dan ibu ini menginspirasi kita semua untuk berani membawa orangtua kita traveling ke destinasi impian mereka. Pada akhirnya, tidak ada yang lebih membahagiakan daripada melihat orangtua kita bahagia, " kata Trinity.

Elok Dyah Messwati, admin grup Backpacker Dunia, wartawan dan penulis buku travelling mengatakan, perjalanan ini tentu tidak mudah bagi Edna dan Jeanne. Namun, keduanya memilih untuk mendobrak rintangan yang menghambat dengan tetap menikmati indahnya menyusuri negeri impian.

“Buku ini unik karena bisa jadi pegangan bagi orangtua yang berjalan-jalan, serta bagi anak yang ingin membawa orangtua berwisata, bagaimana menyelaraskan ritme gerak orang muda dan tua yang tak lagi gesit,” kata Elok.

https://travel.kompas.com/read/2018/09/05/173210127/keliling-eropa-gaya-backpacker-bersama-lansia-mungkinkah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke