Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Tradisi Ramalan Warga Yogyakarta

Tradisi ini awalnya merupakan ramalan pertanian, namun beberapa tahun terakhir menjadi kejadian nasional setahun mendatang.

Sebanyak 42 tanda berupa gambar, huruf serta angka muncul dalam ritual pembukaan Cupu Kyai Panjala di Dusun Mendak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunungkidul pada Selasa (2/10/2018).

Pembukaan cupu berlangsung pukul 01.36 WIB dan berakhir sekitar pukul 02.30 WIB. Namun para pengunjung sudah datang sejak Senin (1/10/2018) malam.

Dalam prosesi ini dilakukan pemilik sekaligus Dwijo Sumarto dan disaksikan langsung oleh ribuan warga dari dalam dan luar Gunungkidul.

Adapun beberapa tanda yang muncul meliputi lele, bajing, kepala garuda, angka nol satu dan lain-lain. Uniknya menjelang tahun politik beberapa calon anggota legislatif mendatangi lokasi.

Kepala Desa Girisekar, Sutarpan menyampaikan, tradisi ini merupakan tradisi tahunan setiap bulan Suro.

"Awalnya untuk meramal pertanian, tetapi perkembangannya saat ini banyak yang percaya gambar yang muncul merupakan ramalan Indonesia setahun ke depan. Tetapi itu kepercayaan masing-masing," katanya.

Sebanyak 3 buah guci atau Cupu yang masing-masing memiliki nama semar kinandu, Palang kinantang, dan kenthiwiri yang berada didalam peti dibungkus ratusan kain kafan. "Pada awalnya ada 5 buah tetapi hilang, dua diantara bagor dan klobot," ucapnya.

Munculnya gambar dalam kain inilah yang dipercaya sebagai ramalan. Tahun politik ini ribuan warga mendatangi lokasi penasaran dengan kondisi politik setahun mendatang.

Bahkan sebagian diantaranya calon anggota legislatif dan calon pejabat politik lainnya. "Banyak (caleg) yang datang, disekitar kita ini ada beberapa kok," ujarnya.

Uniknya dalam tradisi ini, sebelum pembukaan, ribuan warga diberi makanan dua kali. Untuk tahap pertama makanan yang disajikan yakni nasi uduk dengan lauk ayam, dan rawisan. Beberapa menit sebelum pembukaan dilanjutkan dengan kenduri kedua.


Untuk makanan kedua, pengunjung diwajibkan memakan setiap piring nasi gurih dengan lauk peyek, srondeng hingga adrem dan harus dimakan sepiring berdua. Siapa yang ada di dekatnya, itulah teman makannya.

"Tahun ini ada 45 ingkung yang berasal dari masyarakat yang tahun lalu memiliki keinginan tercapai,"katanya

Dari pantauan, sejumlah gambar muncul diantaranya hewan dan angka. Saat muncul angka 01 di selimut nomer 18 sebelah Barat, ribuan warga langsung terhenyak dan berbicara mengenai pilpres. "Wah ini mungkin pilpres besuk ya," kata warga Wonosari, Bayu.

Juru kunci yang sekaligus ahli waris Cupu Kyai Panjala, Dwijo Sumarto mengatakan setiap tanda yang muncul memiliki arti tersendiri.

Meski demikian dia tak bisa mengartikan secara jelas mengenai pertanda tersebut. Sebagai ahli waris hanya bertugas menyampaikan gambaran yang ada.

"Setiap orang punya penafsiran masing-masing, saya tidak bisa secara pasti menjelaskan, seperti pertanda lele tadi, bisa jadi nanti peternak lele akan mengalami keberuntungan, bisa juga hanya kiasan," katanya.

Ketua Dewan Kebudayaan Gunungkidul CB Supriyanto mengatakan, tradisi pembukaan cupu panjala ini harus dijaga agar kebudayaan yang sudah terjadi turun temurun dapat dijaga. "Pembukaan Cupu Kyai Panjala ini harus kita lestarikan agar tidak punah," ucapnya.

Mengenai isi ramalan, ia mengatakan isi ramalan tersebut bisa ditafsirkan apa saja, tergantung yang menafsirkan bersama-sama atau kolektif. "Biasanya jika sudah terjadi baru masyarakat menyadari, oh itu yang terjadi," katanya.

Salah seorang pengurus partai, Agus mengaku sengaja datang bersama beberapa calon anggota legislatif.

Dia sengaja datang untuk mengetahui pertanda apa yang terjadi setahun mendatang. "Iya tadi selain dari partai kami juga ada dari partai lainnya," ujarnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/10/03/080400027/melihat-tradisi-ramalan-warga-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke