Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atraksi Kebudayaan di PLBN Motaain Akan Tarik Wisatawan Timor Leste

Oleh karena itu, menurut Menpar, pemerintah dan masyarakat setempat harus banyak menyajikan atraksi yang menarik.

Hal itu disampaikan Arief saat mengunjungi PLBN Motaain, Kamis (4/10/2018).

Saat berkunjung ke PLBN Motaain, Arief didampingi Bupati Belu Willybrodus Lay, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, serta sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata, seperti Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Ni Wayan Giri Adnyani, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Ricky Fauzi, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti.

Menurut Arief, PLBN ini merupakan bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun dari daerah terluar.

Menurutnya, keberadaan PLBN Motaain dan layanannya yang baik sangat penting dalam mengembangkan wisata perbatasan.

"Kesan pertama saya ketika sampai di Pos Lintas Batas Negara ini adalah keren sekali. Jadi benar bahwa kita memiliki kebanggaan atas kedaulatan bangsa Indonesia," ujar Arief Yahya.

Ia mengatakan, pariwisata perbatasan atau border tourism jumlahnya sangat besar di dunia. Ia mencontohkan negara-negara di Eropa yang jumlah kunjungan wisatawannya besar karena ditunjang dengan border tourism.

Seperti Perancis yang setiap tahunnya mencapai 80 juta atau Spanyol yang mencapai 85 juta wisatawan. Begitu juga dengan negara-negara kecil di Eropa yang memiliki jumlah wisatawan mencapai 10 juta karena ditopang oleh wisatawan perbatasan yang baik.

"Pariwisata perbatasan saat ini yang berjalan baru ada di Kepri (Kepulauan Riau) dan berhasil. Tapi kenapa hanya di Kepri? Padahal kita punya banyak titik sentuh dengan negara lain seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan di NTT, khususnya di Belu atau Atambua ini," ujar Arief.

Khusus di Atambua, Arief melihat dengan adanya PLBN Motaain yang begitu baik, maka faktor aksesibilitas sudah tidak ada kendala. Yang perlu didorong adalah menghadirkan atraksi agar dapat menarik minat besar wisatawan, khususnya wisatawan dari Timor Leste.

Salah satu atraksi yang bisa dibuat adalah menawarkan wisata belanja kepada wisatawan dari Timor Leste dengan barang-barang yang lebih lengkap atau juga lebih murah dari yang ada di Timor Leste. Lokasi yang bisa dijadikan kawasan wisata belanja adalah di area atau kawasan PLBN Motaain itu sendiri.

Seperti halnya yang ada di Bandara Changi Singapura, dimana sedari awal bandara tersebut dibuat tidak hanya sebagai pintu masuk wisatawan melalui udara, tapi juga sebagai destinasi wisata.

Maka tidak heran jika masyarakat Singapura banyak membawa anak dan keluarganya untuk jalan-jalan di akhir pekan.

Arief juga mendorong agar event-event besar digelar di Atambua untuk bisa menarik kunjungan wisatawan. Mulai dari agenda musik, budaya, ataupun event-event yang memaksimalkan potensi sumber daya alam atau keindahan alam yang ada di Atambua, dan NTT pada umumnya.

"Kita sudah dapat aksesnya (PLBN), yang belum atraksinya, maka saya dengan mudah kalau rekan-rekan Kemenpar minimal membuat empat atraksi besar di Atambua, saya akan langsung setuju. Karena cara paling mudah untuk menjaring ribuan wisman adalah melalui overland atau border tourism," ucapnya.

Arief juga tidak terlalu khawatir untuk amenitas. Karena dengan konsep Nomadic Tourism yang terus digalakkan Kemenpar, maka hal-hal penting dalam menjaring wisatawan sudah dapat teratasi.

"Yang paling bagus adalah nomadic tourism. Nomor satu adalah karavan, kedua kemah. Pilihlah spot-spot terindah di Belu untuk menjadi lokasi. Atau juga homepod. Intinya adalah buat amenitas yang mudah untuk berpindah-pindah dan tidak harus mahal. Silakan buat dan nanti akan kita undang investor untuk mengembangkan nomadic tourism disini," kata Arief Yahya.

Idealnya, menurut Marius, tidak hanya agenda seni budaya, tetapi juga ada orkestra-orkestra modern yang bisa ditampilkan secara reguler.

"Kita melihat ruangan-ruangan yang ada di PLBN itu kan sangat memungkinkan untuk pertunjukan seni musik, drama dan tarian. Jadi banyak sekali hal yang bisa digunakan oleh pemerintah atau masyarakat dalam rangka menjadikan Atambua sebagai destinasi wisata yang menarik di daerah perbatasan," pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/10/06/100300827/atraksi-kebudayaan-di-plbn-motaain-akan-tarik-wisatawan-timor-leste

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke