Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah yang Sering Dihubungkan Mistis, 3 Goa Jepang di Indonesia

Lewat dari masa penjajahan, bekas bungker Jepang ini masih dapat ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Akrab disebut dengan 'Goa Jepang' di daerah.

Kesan mistis seringkali melekat pada Goa Jepang, padahal sebenarnya ada sisi sejarah yang menarik untuk disimak. Mengikuti napak tilas perjuangan kemerdekaan Indonesia. Inilah tiga Goa Jepang tersohor di Indonesia:

1. Goa Jepang di Bandung, Jawa Barat

Lokasinya berada di Taman Hutan Ir. Juanda di Bukit Dago Pakar, Bandung. Menurut catatan sejarah, kawasan Tahura sebenarnya adalah bekas situs purbakala. Ditemukan berbagai artefak peradaban manusia prasejarah enam ribu tahun silam di Tahura.

Selain situs purbakala, di Tahura juga terdapat Goa Jepang atau lebih tepatnya Goa Belanda karena Jepang mengambil alih goa ini dari Belanda.

Goa ini berjarak 300 meter dari pintu utama awalnya dibuat di tahun 1812. Ruangnya diperbanyak tahun 1918 dan dimaksimalkan fungsinya di 1941. Ada 15 cabang lorong di goa, tiga diantaranya menghubungkan dengan pintu masuk.

Lalu menjadi pusat penyimpanan senjata dan mesiu setelah diambil alih tentara Jepang. Di sini bida ditemui ruang-ruang tempat tahanan, dan radio komunikasi. Goa ini tembus ke bagian belakang bukit yang menjadi jalan tembus ke Maribaya.

Selain mengambil alih Goa Belanda, Jepang juga membangun goa lain pada 1942. Bentuknya lebih alami dan lebih kecil. Konon goa ini dikerjakan dengan sistem romusha alias kerja paksa pribumi, sehingga menelan banyak korban.

Terowongan yang dibuat Jepang 60 meter di bawah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat ini lebih akrab disebut Lobang Jepang oleh warga lokal. Lobang Jepang merupakan wisata andalah di Bukittinggi, dengan total 1,5 kilometer terowongan yang dibuka untuk umum, sisanya ditutup pemerintah.

Untuk masuk ke Lobang Jepang ada dua pintu masuk, satu dari Taman Panorama dan yang ke dua dari pintu masuk samping jalan raya yang mengarah ke Ngarai Sianok.

Lobang Jepang saat ini bukan bentuk asli, karena sudah dibangun pemerintah daerah. Dindingnya disemen, bagain alas diberi konblok dan diberi pencahayaan lampu listrik.

Ada 21 lorong di Lobang Jepang yang dahulu difungsikan sebagai barak tentara, ruang sidang, kamar komando, pintu penyergapan, pintu pelarian, sampai dapur pembantaian.

Lobang Jepang sendiri dibangun pada 1944 dan dilakukan pada malam hari. Para pekerja paksa rata-rata adalah petani luar Bukittinggi yang diculik atau orang Jawa.

Sehingga warga Bukittinggi sendiri pada era tersebut tidak tahu ada lubang di bawah kotanya. Konon jika jalur Lobang Jepang dibuka, salah satu jalan keluarnya ada dekat Jam Gadang.

Berbeda dengan goa atau bunker perlindungan tentara Jepang yang lain, Goa Jepang di Biak ini sejatinya adalah goa alami, bukan goa buatan yang sengaja dibuat. Jadi bisa dibilang Goa Jepang di Biak ini sangat indah, dengan stalagtit yang menggantung di atap goa yang tinggi.

Konon goa ini dipilih Jepang sebagai tempat perlindungan karena letaknya strategis. Memiliki jalur tembus sampai ke pesisir pantai sehingga mudah untuk pergerakan sekaligus melarikan diri.

Di balik keindahannya, Goa Jepang di Biak sebenarnya adalah kuburan massal. Tentara Amerika menjatuhkan bom tepat di goa ini. Sebelumnya mata-mata dikirim, sehingga titik jatuh bom sangat tepat di goa.

Sampai saat ini Goa Jepang di Biak sering dikunjungi oleh orang Jepang. Ada ruang penyimpanan tempat mengumpulkan tulang belulang tentara Jepang korban bom AS, lengkap dengan ruang yang menyimpan segala peralatan perang Jepang dan senjata perang.

https://travel.kompas.com/read/2018/10/24/193824227/sejarah-yang-sering-dihubungkan-mistis-3-goa-jepang-di-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke