Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Ragam Cendol Dari Jawa, Malaysia, sampai Singapura

Terntunya setiap daerah punya ciri khas cendol yang berbeda. Bahkan cendol Jawa dan Sunda juga berbeda. Berikut perbedaan cendol daeri berbagai daerah, dihimpun KompasTravel dari berbagai sumber:

1. Banjarnegara, Jawa Tengah  

Di sini cendol disebut dawet ayu. Cara paling mudah membedakan dawet ayu adalah lewat gerobak penjual. Dawet ayu biasanya dibawa dengan gerobak dorong atau yang tradisional dengan alat angkut yang terdiri dari dua gentong, satu wadah cendol atau dawet, satu wadah es santan.

Dawet ayu dibuat dari campuran tepung beras, tepung tapioka, air sari daun pandan, dan es santan, dengan siraman gula aren.

2. Purworejo, Jawa  Tengah

Kalau Banjarnegara terkenal dengan dawet ayu, Purworejo punya dawet ireng. Seperti namanya, dawet ireng berarti dawet hitam. Dibuat bukan dengan campuran air sari daun pandan melainkan dengan sekam atau daun padi kering yang dibakar. Kemudian abu dicampur air.

Ada berbagai versi dawet ireng. Ada yang menggunakan tepung tapioka saja, atau dicampur tepung beras. Bagi yang belum pernah merasakan dawet ireng, minuman satu ini sangat layak dicoba.

Sebab sekam yang dibakar memberi sensasi rasa asap yang menarik dan sangat cocok ketika dicampur dengan es santan dan gula aren kental.

3. Jawa Barat

Jika di Jawa Tengah namanya dawet, di Jawa Barat atau di Tanah Sunda nama minuman ini menjadi cendol. Perbedaan juga ada pada bahan pembuatan cendol dan dawet. Khusus cendol menggunakan tepung tambahan yakni tepung hunkwe.

Alhasil tekstur cendol lebih kenyal ketimbang dawet. Dawet lebih mudah putus ketika digigit ketimbang cendol. Dari segi warna biasanya juga berbeda. Ada semacam lapisan transparan di cendol sedangkan pada dawet ayu warnanya hijau murni.  

4. Malaysia

Cendol di Malaysia terkenal dari daerah Melaka. Perbedaan paling mendasar cendol di Indonesia dan negara lain adalah wadah penyajiannya. Di negara seperti Malaysia dan Singapura, cendol disajikan di mangkok. Biasanya mangkok alumunium, bukan di gelas seperti Indonesia.

Cara penyajiannya, es diserut sampai menggunung di mangkok, diberi toping cendol dan kacang merah yang sudah dimasak dengan gula, kemudian disiram santan dan gula melaka alias gula merah yang berwarna cokelat pekat.

Tekstur cendol Malaysia lebih mudah putus ketika digigit ketimbang cendol. Jadi lebih menyerupai dawet. ukurannya juga lebih tipis ketimbang cendol dan dawet Indonesia.

5. Singapura

Kiblat cendol di Singapura lebih mirip cendol Melaka ketimbang cendol Indonesia. Seiring perkembang cendol di Singapura juga ditambahkan aneka macam isian. Seperti jagung pipil manis, pacar cina, cincau hitam, daging durian, buah longan, atau es krim.

Terkadang cendol di Singapura lebih seperti jeli, dengan warna hijau yang terang tanpa aroma pandan.

6. Vietnam

Di Vietnam juga ada cendol. Nama lokalnya che banh lot. Sama seperti di Indonesia, cendol disajikan dalam wadah gelas bukan wadah mangkok.

Cendol di Vietnam biasanya disajikan dari lapisan paling dasar yakni kacang merah masak gula, cendol, baru santan, disiram gula merah yang warnanya tidak sepekat di Indonesia dan Melaka. Jadi cendol di Vietnam warnanya lebih pucat ketimbang daerah lainnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/05/161300927/6-ragam-cendol-dari-jawa-malaysia-sampai-singapura

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke