Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menikmati Syahdunya Senja di Puncak Joglo, Wonogiri

WONOGIRI, KOMPAS.com - Keindahan senja memang selalu memikat. Salah satu tempat terbaik untuk melihat keindahan senja ada di dataran tinggi yang pemandangan ke arah baratnya terbuka.

Khususnya di Wonogiri dengan sebagian wilayang pergunungannya, ada banyak tempat yang pas untuk menyaksikan pesona sunset. Salah satunya adalah di Puncak Joglo yang berlokasi di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Jarak dari Kota Wonogiri menuju Puncak Joglo adalah kurang-lebih 9,5 kilometer dengan waktu tempuh sekitar setengah jam perjalanan. Rute pertama adalah melalui jalan utama Wonogiri-Pracimantoro sejauh enam kilometer.

Selanjutnya perjalanan berbelok kanan memasuki rute perbukitan. Kondisi jalannya cukup menanjak sehingga pastikan kendaraan kuat menanjak. Tanjakan pertama berakhir ketika sampai di kawasan permukiman.

Nantinya akan dijumpai pos retribusi untuk tiga destinasi, yakni Watu Cenik, Puncak Joglo, dan Soko Gunung. Biaya untuk ketiga destinasi yang ada di bawah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sendang Pinilih tersebut Rp 5.000 saja.

Untuk menuju Puncak Joglo, ikuti jalan utama desa. Sebagai info, jalan menuju Puncak Joglo melewati tanjakan cukup terjal.

Seringkali kendaraan seperti motor yang digunakan berboncengan tidak kuat menanjak sehingga salah satu harus turun dan berjalan kaki sampai ujung tanjakan.

Setibanya di tujuan, kendaraan bisa diparkir di area yang tersedia. Parkiran cukup luas sehingga bisa menampung berbagai kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga bus kecil.

Landasan pacu paralayang

Puncak Joglo merupakan sebuah landasan pacu untuk paralayang. Dinamakan demikian karena jika dilihat dari kejauhan, bangunannya tampak seperti joglo.

Ketika cuaca sedang baik, hampir setiap akhir pekan ada latihan paralayang di sini. Mereka yang melakukan olah raga itu biasanya adalah dari TNI Angkatan Udara, kepolisian, atau atlet paralayang.

Masyarakat umum pun bisa melakukan tandem atau terbang dengan didampingi pilot paralayang ketika kondisi memungkinkan. Untuk sekali tandem, tarifnya biasanya antara Rp 400.000-Rp 500.000.

Pengunjung bisa menyaksikan secara langsung pelaku paralayang yang melayang di udara. Ketika sedang ada latihan atau kompetisi paralayang, Puncak Joglo ini selalu ramai oleh pengunjung.

Pesona matahari terbenam

Paralayang bukanlah satu-satunya atraksi wisata yang bisa ditemukan di sini. Ketika tidak ada aktivitas paralayang, pengunjung tetap bisa menikmati keindahan panorama yang tersaji di Puncak Joglo.

Lokasinya yang berada pada ketinggian 680 meter di atas permukaan laut membuat pemandangan terbuka ke timur, selatan, dan barat tersaji dengan indahnya.

Sementara sisi utara menampilkan bentang perbukitan bagaikan dinding raksasa yang menghalangi pandangan ke arah jauh. Namun tampak destinasi wisata lainnya, yakni Menara Pandang Soko Gunung yang terlihat kecil.

Panorama utama di Puncak Joglo adalah Waduk Gajah Mungkur yang terlihat begitu luas dari ketinggian. Bahkan ujung selatan waduk yang dibangun tahun 1976 ini turut terlihat.

Di sebelah selatan Waduk Gajah Mungkur, tampak barisan pergunungan yang memanjang. Pergunungan itu adalah bagian dari Geopark Gunung Sewu yang membentang dari Yogyakarta hingga Pacitan.  

Sore hari yang cerah menjadi waktu terbaik untuk datang ke Puncak Joglo. Sisi barat yang terbuka membuat momen terbenamnya sang surya dapat terlihat dengan jelas.

Jika ufuk barat cerah, maka momen kembalinya matahari ke peraduannya akan tampak begitu syahdu. Deretan pergunungan di cakrawala barat seolah akan menyambutnya setelah seharian menerangi semesta.

Ketika tidak ada paralayang, maka duduk di landasan pacu sembar bercengkerama bersama teman dan menikmati momen sunset menjadi pilihan yang menyenangkan.

Selain keindahan panorama yang memanjakan mata, suasana sejuk dengan semilir angin perbukitan terasa begitu mendamaikan kalbu.

Usai matahari terbenam, sebaiknya segera mulai perjalanan pulang sebelum terlalu gelap karena masih harus melalui medan perbukitan yang berkelok. Selain itu, turunan pun cukup curam sehingga lebih mudah dilalui saat hari belum gelap.

Khusus yang membawa kendaraan matic, sangat disarankan untuk berhenti sejenak sekitar lima menit ketika sampai di pos retribusi usai menuruni turunan terjal. Sembari menunggu, mereka yang memiliki kewajiban salat maghrib bisa melakukannya di sini.

Berhenti sejenak di pos retribusi bagi kendaraan matic penting dilakukan untuk mendinginkan rem. Jika terlalu panas, hal itu bisa menyebabkan rem blong saat melewati turunan selanjutnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/07/201800827/menikmati-syahdunya-senja-di-puncak-joglo-wonogiri

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

Travel Update
Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Travel Update
Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Jalan Jalan
Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Hotel Story
3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Jalan Jalan
Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Jalan Jalan
Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Travel Update
Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Travel Update
AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

Travel Update
3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

Jalan Jalan
Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Jalan Jalan
Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Jalan Jalan
Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Travel Update
Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Travel Update
Batik Air Terbang Langsung dari Kualanamu ke Chennai per Agustus 2023

Batik Air Terbang Langsung dari Kualanamu ke Chennai per Agustus 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke