Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kembang Soka, Pemandian Cantik Antara Dua Air Terjun di Kulon Progo

KULON PROGO, KOMPAS.com – Jika penat dengan panas dan padatnya kota, maka pergunungan yang udaranya dingin, segar, serta sejuk bisa menjadi tujuan untuk sejenak melarikan diri.

Pelarian akan semakin mantap jika di pergunungan terdapat pemandian alami dengan air yang segar, langsung dari sumbernya. Destinasi semacam itu salah satunya adalah Air Terjun Kembang Soka.

Secara administratif, Air Terjun Kembang Soka berada di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jarak tempuh dari Tugu Joga adalah sekitar 32 kilometer.

Waktu tempuhnya kurang-lebih satu jam dengan rute tercepat adalah Tugu Jogja lurus ke arah barat. Memang tidak begitu jauh, tetapi kondisi jalannya menanjak dan berkelok, terutama di kawasan perbukitan.

Air Terjun Kembang Soka searah dengan lokasi wisata Taman Air Sungai Mudal karena memang berada di desa yang sama. Bedanya, Kembang Soka berlokasi di area yang lebih rendah.

Kesejukan alami di antara dua air terjun

Terletak di lembah sungai hamparan Perbukitan Menoreh, udara di Air Terjun Kembang Soka begitu sejuk, bahkan sebelum sampai lokasi air terjunnya. Dari parkiran, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 200 meter untuk sampai di air terjun. 

Sejenak berjalan, maka perjalanan akan sampai di kolam pertama yang berasal dari tuk atau pancuran Jaran. Kolam ini menjadi yang pertama di Air Terjun Kembang Soka.

Setelah itu, jalan berlanjut ke arah dasar lembah. Uniknya, jalan ini berupa jembatan kayu yang melintas tepat di depan air terjun. Aliran air terjun yang pertama ini berasal dari Sungai Mudal di area atasnya.

Terus berjalan, akan dijumpai air terjun cukup besar yang merupakan terusan dari aliran sebelumnya. Inilah Air Terjun Kembang Soka yang alirannya mengalir ke sebuah kolam besar di bawah.

Jembatan kayu pun berakhir di kolam itu. Selain cukup besar, sumber kolam ini ternyata tidak hanya berasal dari satu aliran air terjun. Terdapat air terjun lain di sisi barat kolam, yakni Kali (Sungai) Miri.

Air di kolam pun begitu segar dan sejuk karena berasal dari mata air di Perbukitan Menoreh. Begitu menceburkan diri ke dalam kolam, panas dan penatnya suasana kota seolah mendadak terlupakan dari benak.

Kesejukan dan kesegaran udara serta air pegunungan memang sangat mendamaikan bagi siapa pun yang berenang di kolam Air Terjun Kembang Soka ini. Segala beban hidup seakan hanyut terbawa aliran air.

Back to nature

Suasana di kolam ini juga begitu alami. Pengelola Air Terjun Kembang Soka memang menerapkan konsep back to nature atau kembali ke alam dalam menata kawasan wisata yang satu ini.

Pembangunan paling kentara di kawasan ini adalah jembatan kayu. Konstruksi beton hanya ada beberapa, yakni tangga turun, tanggul, warung makan, dan toilet.

Suasana alami inilah yang menjadi daya tarik utama Air Terjun Kembang Soka. Destinasi ini paling cocok bagi mereka pencinta keasrian alam yang sejuk dan tenang, serta jauh dari kebisingan kota.

Saat ini, kunjungan wisata di kawasan ini masih belum begitu ramai, bahkan di akhir pekan. Namun di hari kerja, pengunjung kebanyakan dari turis asing karena mereka menyukai suasana alami dan sepi di Air Terjun Kembang Soka.

Nama Kembang Soka disematkan untuk kawasan air terjun ini karena dahulu ada banyak pohon soka yang tumbuh di sini. Masyarakat sekitar pun memberi nama destinasi ini dengan bunga pohon itu.  

Meski masih alami, fasilitas penunjang wisata di sini sudah cukup lengkap. Memang sederhana, tetapi warung makan, toilet, kamar mandi, dan mushalla sudah layak untuk memfasilitasi pengunjung.

Tiket masuk Air Terjun Kembang Soka hanya dibanderol sebesar Rp 6.000 saja. Dana yang terkumpul nantinya digunakan untuk mengembangkan kawasan yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar ini.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/13/165913427/kembang-soka-pemandian-cantik-antara-dua-air-terjun-di-kulon-progo

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke