Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Candi Barong, Kemegahan di Tengah Perbukitan Prambanan, Yogyakarta

Di antara sekian banyak bangunan bersejarah, Yogyakarta memiliki candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang pernah berdiri pada abad ke-8 masehi silam.

Selain Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko yang saat ini sudah begitu terkenal, masih ada banyak candi-candi peninggalan Mataram Kuno lainnya. Salah satu peninggalan yang cukup besar adalah Candi Barong.

Candi ini terletak tidak jauh dari Candi Prambanan, Ratu Boko, dan Ijo, tepatnya di Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Jarak Candi Barong dengan Tugu Jogja adalah sekitar 25 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam perjalanan. Dari Candi Prambanan, Candi Barong berada di tengah hamparan perbukitan sebelah selatannya.

Rute menuju Candi Barong yang pertama adalah melalui Jalan Piyungan-Prambanan sebelah selatan Candi Prambanan. Setelah melewati palang kereta api, belok kiri ketika ada plang arah menuju Restoran Abhayagiri.

Ikuti jalan utama menuju restoran itu. Nantinya kondisi jalan akan sedikit menanjak ketika sampai di perbukitan. Setelah sampai Abhayagiri, perjalanan masih berlanjut dengan mengikuti jalan aspal.

Terus melaju di jalan aspal, maka nanti perjalanan akan sampai di Candi Barong. Setelah memarkir kendaraan di parkiran, cukup bayar tiket masuk sebesar Rp 5.000 dan isi buku tamu di pos keamanan.

Candi Megah di Tengah Perbukitan Prambanan

Kompleks Candi Barong ternyata cukup luas. Konstruksinya berundak dan terdiri dari tiga tingkat dengan pintu masuk yang mengadap ke arah barat. Pengunjung yang ingin masuk ke candi harus berjalan ke sisi barat terlebih dahulu.

Nantinya di sisi barat akan dijumpai anak tangga menuju pelataran tingkat kedua. Menapaki anak tangga itu rasanya seolah kembali ke masa lalu. Begitu sampai di tingkat dua, suasananya seakan sedang berada di pelataran istana.

Selanjutnya menuju tingkat ketiga akan melewati anak tangga yang lebih sempit dengan sebuah gapura kecil di ujungnya. Lokasi ini merupakan salah satu tempat favorit berfoto karena hasil jepretan nantinya bagaikan sedang memasuki istana.

Bangunan candi mulai bisa dijumpai di tingkat ketiga yang juga merupakan teras tertinggi Candi Barong. Total ada dua candi untuk pemujaan yang diperkirakan ditujukan untuk Dewa Wisnu dan Dewi Sri.

Terdapat ukiran Makara dan Batara Kala di sini yang menurut masyarakat sekitar mirip dengan barong. Kedua ukiran tersebut kemudian membuat mereka memberi nama Barong pada candi ini.

Suasananya yang masih sepi membuat jiwa dan raga seolah kembali ke masa silam saat berjalan menjelajah Candi barong ini. Pagi dan sore hari yang cerah menjadi saat yang pas untuk berkunjung karena tidak terlalu panas.

Diperkirakan candi ini dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke-9 atau 10 masehi. Candi Barong kemudian ditemukan kembali pada awal abad ke-20 dalam kondisi runtuh. Proses pemugaran candi selesai pada tahun 1992.

Dewa Wisnu dan Dewi Sri yang disembah menggambarkan kehidupan masa lalu masyarakat dari sektor pertanian. Hal itu dikarenakan Dewa Wisnu adalah dewa pemelihara, sementara Dewi Sri adalah dewi padi atau kesuburan.

Di sekitar Candi Barong terdapat beberapa peninggalan Mataram Kuno lainnya, antara lain Candi Dawangsari dan Candi Miri. Selain itu, candi ini juga dekat dengan destinasi wisata Spot Riyadi.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/14/104500327/candi-barong-kemegahan-di-tengah-perbukitan-prambanan-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke