Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Kiat Nyaman Mendaki saat Musim Hujan

KompasTravel merangkum sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan demi kenyamanan mendaki saat musim hujan:  

1. Persiapan ekstra

Kesiapan fisik menjadi yang utama. Dinginnya hujan membuat otot-otot Anda rawan kram.

Kekuatan kaki pun diuji betul agar tidak mudah tergelincir di medan yang licin. Menambah porsi jogging, berenang, bersepeda, dan squat akan membantu otot-otot Anda lebih kuat ketika mendaki di tengah hujan.

Antisipasi hujan pun mesti dilakukan pada barang-barang bawaan. Sebelum pendakian, letakkan rain cover dan jas hujan pada kompartemen ransel yang cepat diakses.

Selain itu, bungkuslah setiap kelompok barang dengan besek, lalu lapisi bagian dalam keril dengan trash bag sebelum pendakian.

Menghubungi pihak basecamp gunung yang dituju untuk mengantisipasi keadaan cuaca terkini pun menjadi langkah yang baik.

2. Strategi kelompok

Usahakan jarak antaranggota kelompok tidak begitu jauh, terlebih jika Anda mendaki dalam kelompok kecil (kurang dari lima orang).

Apabila kelompok pendakian Anda lebih dari lima orang, bagilah kelompok dengan “mengutus” minimal dua pendaki dengan fisik yang lebih kuat agar lebih cepat mencapai lokasi bermalam, mendirikan tenda, dan menyiapkan makanan.

3. Cek kondisi tenda

Badai yang kerap melanda ketika musim hujan berpotensi merusak tenda yang Anda dirikan. Potensi itu kian parah jika tenda tidak berada dalam kondisi prima.

Teliti fisik rangka/frame tenda sebelum mendaki, pastikan tidak ada retakan yang membuatnya patah ketika diterjang badai. Jumlah pasak tenda yang dibawa tak boleh kurang dan mesti menancap kuat di tanah.

4. Bawa flysheet

Bentangan flysheet akan banyak membantu menjaga tenda dari rembesan air hujan serta angin kencang yang menubruk tenda.

Benda ini pun dapat dipakai ketika keadaan darurat mengharuskan Anda menampung air hujan untuk dikonsumsi. Jangan lupa membawa tali berukuran panjang.

Sebisa mungkin manfaatkan flysheet ketimbang mendirikan tenda di dalam pos/shelter pendakian. Shelter yang berupa pondok di tepi jalur pendakian ialah fasilitas umum yang digunakan dalam keadaan genting.

5. Buat parit mengelilingi tenda

Tenda menjadi tempat satu-satunya menghindari persentuhan dengan hujan ketika beristirahat. Namun, derasnya hujan akan membanjiri lahan tempat tenda berdiri, bahkan menerobos masuk ke dalam tenda.

Untuk mencegah kemungkinan buruk itu, galilah parit menggunakan sekop atau alat sejenis di sekeliling tenda dengan kedalaman minimal 10 cm.

6. Waspada petir

Hindari beristirahat di tengah-tengah padang/sabana luas. Jika memutuskan bernaung di dekat pohon, pastikan ia bukan pohon tertinggi di area itu, karena rawan tumbang tersambar petir.

Beristirahatlah di alas berjenis isolator yang tidak menghantarkan listrik. Kurangi persentuhan dengan benda-benda logam, padamkan gawai yang menerima atau memancarkan gelombang seperti ponsel, radio, dan HT.

7. Pakaian

Gunakanlah pakaian yang ringan dan cepat kering. Jenis celana jins atau jaket denim sebaiknya Anda coret dari daftar pakaian yang dibawa lantaran berat, lama kering, dan memerangkap suhu dingin.

Siapkan pakaian cadangan dengan jumlah yang cukup, termasuk kupluk, kaos kaki, sampai pakaian dalam.

8. Pastikan tubuh tetap hangat

Suhu udara di gunung bisa semakin rendah ketika diguyur hujan. Hipotermia menjadi ancaman serius, sehingga panas tubuh harus dijaga.

Tubuh akan membakar lebih banyak kalori untuk menjaga suhu normal tubuh. Maka, pastikan perut Anda tetap memperoleh asupan kalori. Bawalah jenis asupan yang berkalori tinggi dan mampu menghangatkan tubuh.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/14/220600827/8-kiat-nyaman-mendaki-saat-musim-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke