Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benteng Pendem Ambarawa, Saksi Hidup dari Era Kolonial Belanda

SEMARANG, KOMPAS.com –Ambarawa adalah salah satu wilayah di Indonesia yang kental dengan sejarah masa lalu. Mulai dari legenda Rawa Pening hingga sejarah dari era kolonial Belanda.

Nama Ambarawa juga kian dikenal masyarakat Tanah Air karena pernah meletus pertempuran besar pascakemerdekaan Republik Indonesia, yakni Palagan Ambarawa antara pejuang Indonesia melawan tentara sekutu.

Salah satu peninggalan era kolonial Belanda yang berdiri di Ambarawa adalah Fort Willem I. Peninggalan ini juga seringkali disebut Benteng Pendem Ambarawa. Benteng ini berada di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Benteng ini dapat ditempuh sekitar satu jam dari Kota Semarang dengan jarak tempuh kurang-lebih 40 kilometer. Akses menuju benteng salah satunya adalah lewat jalan kecil di sebelah timur RSUD Ambarawa.

Akses jalan itu tidak terlalu luas sehingga paling pas untuk sepeda motor. Nantinya jalan itu akan sampai di pintu masuk benteng. Terdapat area memarkir kendaraan dengan tarif Rp 5.000.

Benteng yang dimakan usia

Benteng Pendem Ambarawa ternyata masih difungsikan hingga saat ini. Setengah bagian benteng sekarang menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Ambarawa. Kawasan benteng yang bisa dikunjungi hanya di sisi utara saja.

Kondisi benteng sebelah utara pun seolah masih otentik. Keaslian bangunan masih tetap sama seperti zaman dahulu. Benteng ini memiliki dua tingkat, tetapi pengunjung hanya bisa menjangkau lantai dasar.

Hal itu dikarenakan lantai dua benteng digunakan untuk tempat tinggal pegawai lapas. Selain itu, kondisi bangunan benteng yang sudah tua bisa saja membahayakan. Oleh karena itu, lebih baik memang patuh kepada peraturan yang ada.

Memang kondisi benteng sisi utara sudah rapuh dan termakan usia. Selesai dibangun pada tahun 1845, usia benteng ini kini sudah lebih dari satu abad. Namun satu hal positif adalah sebagian arsitekturnya masih asli sejak pembangunannya.

Pengunjung pun seolah kembali ke masa kolonial Belanda ketika memandang langsung bangunan benteng tua ini. Keunikan inilah yang membuat banyak pengunjung gemar berfoto dengan latar belakang arsitektur unik khas Belanda.

Tak hanya itu, Benteng Pendem Ambarawa juga cukup sering digunakan untuk sesi foto model atau foto pre wedding. Berfoto di antara reruntuhan benteng tua ini akan memunculkan sisi estetiknya yang khas.

Saat ini pengelolaan benteng memang masih belum dikhususkan untuk wisata. Namun ada rencana ke depan untuk mengembangkan benteng ini agar menjadi salah satu destinasi wisata andalan Ambarawa.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/20/201100027/benteng-pendem-ambarawa-saksi-hidup-dari-era-kolonial-belanda

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke