Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata Komplet tapi Dekat Jakarta? Datanglah ke Geopark Ciletuh...

Sadar kalau tiket pesawat melambung tinggi, sedangkan tiket kereta api sudah langka pilihan lantas jatuh pada liburan menggunakan transportasi darat. Untuk pilihan destinasi dapat dengan mudah saya dan teman-teman putuskan, yakni kemana saja asal tidak melewati Tol Cikampek.

Bukan rahasia Tol Cikampek adalah 'sarang' kemacetan. Butuh waktu berjam-jam untuk dapat menembus kemacetan tol ini. Bukannya menghilangkan penat, bisa-bisa karena pergi dan pulang lewat Tol Cikampek, liburan jadi sia-sia. Begitu pikir saya.

Jadilah kami putuskan untuk pergi ke destinasi di Selatan Pulau Jawa. Lantas yang paling dekat, jarang dijelajah, dan sebenarnya punya banyak destinasi ciamik tak lain adalah Sukabumi.

Perjalanan ke Sukabumi ternyata sangat menyenangkan. Didukung Tol Bocimi yang baru diresmikan awal Desember, kami sampai ke Kota Sukabumi sekitar dua jam, tanpa menemui kemacetan sama sekali.

"Padahal ini baru seksi satu yang jadi, kalau sudah jadi lima seksinya cepat banget ke Sukabumi," kata seorang teman yang mengendarai mobil.

Untuk lebih mudahnya, wisata di Sukabumi dibagi menjadi wisata gunung, sungai, pantai, dan air terjun. Terbilang komplet ya?

Namun jika punya waktu liburan yang cukup singkat, lebih baik tidak terlalu berambisi ketika berwisata ke Sukabumi. Sebab letak wisata tersebut terbilang jauh satu sama lain. Butuh sekitar dua jam kendaraan untuk sampai ke satu lokasi wisata, kecuali jika berkunjung ke Geopark Ciletuh.

Selesai bermain arum jeram di Sungai Citarik, saya dan teman-teman bermalam di Pelabuhan Ratu karena jalan ke Geopark Ciletuh meskipun sudah mulus tetapi berkelok dan terjal.

Kampas rem mobil akan diuji untuk perjalanan ke Geopark Ciletuh, terutama perjalanan pulang. Perjalanan yang ngeri jika dilakukan malam hari. Terlebih pemandangan ke Geopark Ciletuh sangat cantik, jadi kalau pergi di malam hari rasanya rugi.

"Di sini ada 32 titik wisata, kalau saya saran paling sedikit waktu ke Geopark Ciletuh itu tiga hari dua malam. Itu juga tidak akan habis dikunjungi semuanya," kata salah satu pemandu di kawasan Geopark Ciletuh, Galing saat ditemui di salah satu penginapan, Selasa (25/12/2018).

Galing bercerita kebanyakan yang berkunjung ke Geopark Ciletuh adalah warga Jawa Barat. Masih sedikit orang Jakarta yang berkunjung ke sana. Karena total perjalanan bisa empat sampai enam jam jika dibablas habis dari Jakarta ke Geopark Ciletuh.

"Paling ramai kalau tahun baru, itu vila bisa pada habis dan macet di kawasan sini. Sebenarnya yang paling bagus itu mulai Maret sampai Juni. Air terjunnya bening-bening tidak keruh," jelas Galing.

Duh rasanya tidak mau pulang. Geopark Ciletuh nyatanya di luar ekspetasi, lebih bagus dari pikiran awal! Apalagi Geopark Ciletuh pada 2015 diakui UNESCO sebagai Geopark Nasional. Sebuah kawasan terpadu untuk perlindungan dan penggunaan geologi berkelanjutan, sekaligus memajukan ekonomi masyarakat setempat.

Ada banyak vila, homestay, bahkan camping ground di Geopark Ciletuh. Juga banyak rumah makan di sekitar. Warga lokal yang sadar wisata juga menyambut wisatawan dengan ramah dan terpenting harganya masih masuk akal untuk wisata rombongan.

Seiring hujan yang semakin deras, akhirnya kami putuskan untuk masuk ke mobil dan kembali ke Jakarta. Berjanji tahun depan akan kembali lagi saat musim panas tiba, menjelajah barisan air terjun di Geopark Ciletuh. Siapa tahu, seksi selanjutnya Tol Bocimi juga sudah dibuka...

https://travel.kompas.com/read/2018/12/29/110300627/wisata-komplet-tapi-dekat-jakarta-datanglah-ke-geopark-ciletuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke