Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kopi Indonesia Turut Meramaikan Vienna Coffee Festival

Puluhan mesin kopi tak berhenti bekerja, ratusan barista berlomba-lomba unjuk kebolehan, dan belasan ribu pecinta kopi mencicipi varian istimewa dari berbagai penjuru dunia.

Aroma biji kopi yang harum tercium di seluruh ruangan. Instalasi lampu yang meriah menghiasi dinding-dinding, dan pilar-pilar besi tua di dalam Ottakringer Brauerei. Musik terus mengalun sembari menemani obrolan para pengunjung.

Berbeda dengan suasana kota Wina pada umumnya yang sepi, dan konvensional, Vienna Coffee Festival tampak begitu hip, dan jauh lebih ramai.

Menjadi satu-satunya perwakilan negara di antara perusahaan-perusahan kopi besar, Indonesia menawarkan sederet varian kopi dari delapan daerah: Aceh, Bali, Ijen, Toraja, Manggarai, Trawas, Garut, dan Papua.

Keanekaragaman kopi Indonesia memang tak asing lagi, namun Austria kini menjadi target pasar baru bagi penyebaran produk-produk kopi asal Indonesia.

Perlahan-lahan Indonesia meningkatkan ekspor kopi ke Austria dengan mempromosikan komoditas kopi melalui Vienna Coffee Festival.

“Kita juga harus mengetahui selera pasar. Mereka ini lebih banyak menginginkan kopi yang dari jenis arabika. Mungkin ini ide yang bagus untuk para pedagang kopi kita bahwa mereka lebih suka kopi arabika," tambahnya.

Melalui Vienna Coffee Festival, Indonesia berhasil meningkatkan jumlah ekspor kopi ke Austria. Pada tahun 2017 pertama kalinya Indonesia ikut serta, ekspor kopi Indonesia ke Austria mencapai 1.200 ton, lebih tinggi 44 persen dari tahun 2016.

Antrean panjang terlihat di depan stan Indonesia. Banyak pengunjung ingin mencari tahu lebih banyak soal produk dari tanah air yang begitu beragam. Mayoritas dari mereka tentunya merupakan warga lokal Austria.

"Saya sudah membaca sedikit, kopi Indonesia yang ramah lingkungan. Saya pikir konsumen di Eropa sangat mementingkan faktor tersebut. Mereka melihat apa yang ada di dalam sebuah produk. Konsumen Eropa sangat menentang GMO (rekayasa genetika pada makanan). Mereka mengedepankan produk yang ramah lingkungan, dan terbarukan," sambungnya.

Kopi Indonesia tak hanya memikat konsumen, tetapi juga pengusaha. Perwakilan dari Pelage Coffee Bali adalah pekerja swasta Austria yang keluarganya memiliki perkebunan kopi di Bali.

“Kopi Indonesia punya karakteristik tersendiri, kalau dibandingkan dengan kopi dari Afrika, atau Amerika Selatan, tanahnya lain karena vulkanik jadi rasanya lebih kaya,” ujar Hubert Talib, Pelage Coffee Bali.

Austria merupakan negara tujuan yang sangat potensial bagi ekspor produk kopi Indonesia. Konsumsi kopi Austria menempati urutan ke-12 tertinggi di dunia dengan jumlah konsumsi 6,1 kg per kapita per tahun.

Sebanyak 92 persen orang dewasa di Austria merupakan peminum kopi. Di kota Wina sendiri, tradisi minum kopi di kedai kopi yang disebut Viennese Coffee House telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Vienna Coffee Festival diikuti oleh sekitar 70 eksibitor. Sejumlah perusahaan kopi terkemuka dunia seperti Julius Meinl, Lavazza, J. Hornig, La Marzocco, Alt Wien Kaffee, Dallmayr Kaffee, dan Nespresso juga turut mengikuti perhelatan tahunan ini.

https://travel.kompas.com/read/2019/01/16/153300127/kopi-indonesia-turut-meramaikan-vienna-coffee-festival

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke