Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menikmati Indahnya Pesona Pantai Koka di Sikka Flores

Mengisi hari libur dan akhir pekan, warga lokal dan wisatawan asing datang berekreasi di pantai itu. Mereka datang secara kelompok dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menikmati keindahan pantai ini. Bahkan sampai ada yang nginap di pantai itu.  

Jika anda menyusuri jalan Trans Flores, dari Maumere menuju Ende, di sebelah kiri jalan ada sebuah plang terpajang bertuliskan bertuliskan ”Destinasi Wisata Pantai Koka”. Letak pantai itu hanya sekitar 2 kilometer dari jalan Trans Flores.

Kondisi jalan memang terbilang buruk, tetapi sudah ada yang beraspal mulus. Jalan masuk pantai itu memang belum beraspal. Tetapi, tidak perlu ragu. Masuklah dahulu, pasti akan melewai jalan yang sudah beraspal.

Dari Maumere jaraknya sekitar  35 km. Jika anda naik motor, dalam waktu satu jam sudah bisa tiba di Pantai Koka. Tidak lama kan?

Di gerbang pertama, anda akan membayar retribusi masuk, untuk kendaraan bermotor yaitu Rp 5.000 sedangkan untuk mobil Rp 10.000. Kemudian, lanjutkan perjalanan sampai di bibir Pantai Koka. Sampai di pantai koka, ada juga retribusi parkir kendaraan. Bayarannya tetap sama dengan retribusi di pintu gerbang.

Di tepi pantai juga disediakan banyak tempat duduk dari bamboo oleh warga setempat. Tempat duduk itu tidak disewakan. Kita bisa duduk gratis di tenda yang disiapkan warga setempat. Di Pantai Koka juga disediakan homestay bagi para wisatawan terutama bagi wisatawan asing.

Selain bisa berenang, selfie, dan menaiki bukit di Pantai Koka juga kita bisa duduk manis sambil menikmati minuman ringan, kopi, jagung muda, pisang goreng, dan makanan ringan lainnya yang disediakan penjual setempat.

Kemudian, kita juga bisa mencicipi ikan bakar sesuai selera. Semuanya sudah disiapkan.  Berkunjung ke Pantai Koka, pasti membuat anda betah dan tidak akan mampu berpaling karena keindahanna sangat memanjakan mata.

Diapiti Dua Bukit

Pantai Koka diapit dua bukit kecil, yakni Rodja di bagian barat pantai dan Bukit Ndate Sare di sebelah timur. Di Bukit Rodja ada tebing yang cukup terjal, tepat di bibir pantai dengan ketinggian 50-100 meter.

Pada kaki Bukit Rodja terdapat goa batu yang disebut Lia Wio dengan kedalaman sekitar 500 meter yang mengarah ke daratan.

Pada kaki Bukit Ndate Sare terdapat bungker peninggalan tentara Jepang pada Perang Dunia II dengan kedalaman sekitar 50 meter. Di sana, masih tersimpan tank dan persenjataan tua, peninggalan tentara Jepang. Baik goa jepang maupun goa alam belum pernah dikunjungi wisatawan. Warga setempat percaya kawasan itu keramat.

Kebutuhan Dasar Belum Diperhatikan Pemerintah

Di balik indahnya pesona Pantai Koka, tersimpan banyak keluh dan kesah penghuni dan pengusaha kuliner di pantai tersebut. Kebutuhan dasar, sebut saja air minum bersih, listrik, dan WC belum jadi perhatian serius Pemkab Sikka.

“Sangat disayangkan pantai yang indah ini pak, air minum bersih, listrik, dan WC permanen belum ada. Berulang kali kita sampaikan kepada pemerintah, tetapi juga belum direspon. Setiap kali ada kunjungan, kita selalu minta air, listrik, WC dan kamar mandi,” ungkap salah seorang pengusaha kuliner di Pantai Koka, Frans Koke kepada Kompas.com belum lama ini.

Menurut Frans, setiap wisatawan yang berkunjung apalagi yang menginap di Pantai Koka pasti selalu membutuhkan kebutuhan dasar seperti air, listrik, WC, dan kamar mandi yang memadai. Selama ini, pemilik homestay hanya mengandalkan mesin genset untuk penerangan di malam hari.

“Jadi itu, air listrik, WC dan kamar mandi, sangat penting di tempat pariwisata seperti ini. Ini yang perlu dipikirkan segera oleh Pemerintah Kabupaten Sikka. Kita tidak ada minta yang lain, itu saja,” katanya.

Retribusi Masuk Perlu Diatur

Memasuki Pantai Koka, memang pengunjung dikagetkan dengan dua kali tagihan retribusi dari warga yang menjaga di gerbang atas dan di bawah Pantai Koka. Pengunjung sering mengeluhkan, mengapa retribusinya dua kali? Apalagi tanpa ada bukti dari retribusi itu. Seperti ada pungli di Pantai Koka itu.

“Pengunjung selalu mengeluh, kenapa ada pungutan dua kali? Mereka yang di gerbang atas minta, begitu juga dengan yang di bawah. Jadi, ini juga harus diatur dengan jelas. Biar tidak terkesan seperti ada pungli di Pantai Koka ini. Pemerintah harus segera urus. Biar keindahan Pantai Koka tidak dicorengi gara-gara hal sepele ini,” ujar Frans.

https://travel.kompas.com/read/2019/01/21/171400727/menikmati-indahnya-pesona-pantai-koka-di-sikka-flores

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke