Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Tips Penting saat Melancong agar Tak Merugikan Warga Lokal

Turis-turis dianggap hanya numpang tenar di destinasi wisata, terasa mengganggu, tanpa sedikitpun menghiraukan penduduk lokal.

Celakanya, hal ini terjadi nyaris setiap hari, hingga penduduk lokal punya olok-olok sendiri bagi turis-turis menyebalkan yang datang setiap harinya.

Di Indonesia, ada banyak kelakuan turis asing yang menimbulkan masalah. Peristiwa pencurian, kekerasan, dan turis asing yang mengemis juga lazim ditemukan di Bali.

Supaya Anda tak ambil bagian dalam pariwisata massal yang memuakkan penduduk lokal, ada baiknya mempertimbangkan sejumlah tips sebelum memutuskan pergi melancong, seperti yang dirangkum KompasTravel  berikut ini:

1. Pertimbangkan ulang destinasi Anda

Berencana mengunjungi destinasi wisata tetapi sudah ramai dikunjungi wisatawan, cobalah cari destinasi wisata lain. Di destinasi wisata yang ramai wisatawan, mungkin Anda akan terasa tak nyaman.

Warga setempat juga bisa terasa lebih leluasa berkegiatan karena tak harus bersama turis.

2. Kurangi swafoto

Selfie atau swafoto mengesankan sifat narsistik, apalagi dengan tongkat selfie menjulur tinggi ke udara. Ada baiknya mengambil foto diri dengan cara lain atau bidiklah aneka panorama dari berbagai sudut yang indah.

3. Beralih ke obyek wisata yang agak sepi

Bila Anda datang ke sebuah destinasi wisata favorit turis, cobalah memilih obyek wisata yang belum ramai. Seperti misalnya Anda liburan ke Bali, cobalah pilih obyek wisata di Kabupaten Buleleng.

4. Hindari peak season

Pergi di saat peak season  sungguh tak ideal untuk berwisata. Harga yang melangit dan turis yang berjejalan kadangkala malah tak sebanding dengan cuaca bagus yang diidam-idamkan.

5. Berpaling dari restoran cepat saji internasional

Untuk apa jauh-jauh berwisata apabila sarapan, makan siang, dan makan malam yang Anda santap sama ketika di Jakarta? Tanya dan berbincanglah dengan penduduk lokal mengenai kuliner setempat. Malah, siapa tahu mereka akan menjamu Anda.

6. Periksa tempat Anda menginap

Apakah kunjungan Anda hanya memperkaya pundi-pundi pengembang hotel raksasa? Apakah hotel yang Anda tempati mempekerjakan orang-orang lokal secara layak?

Jika Anda cukup peduli, periksa pula apakah penginapan Anda merugikan penduduk lokal karena beroperasi secara tidak ramah lingkungan.

7. Pelajari bahasa setempat

Ini merupakan salah satu cara menghargai penduduk lokal. Cobalah berbicara dengan penduduk lokal dalam bahasa mereka, meskipun sekadar ucapan halo, terima kasih, dan selamat tinggal.

8. Ketahui seluk-beluk destinasi

Hal ini adalah nilai tambah tersendiri yang dapat membuat penduduk lokal lebih respek terhadap Anda. Sebisa mungkin, kuasai serba-serbi mendasar destinasi Anda.

9. Belanja produk lokal

Ada sejumlah hal yang mampu Anda berikan untuk melumasi roda perekonomian warga lokal. Belanja produk lokal ialah salah satunya. Kalaupun belanja oleh-oleh di toko ritel, cobalah periksa asal cenderamata yang hendak Anda beli.

10. Hormati adat dan hukum setempat

Setiap tempat memiliki kebiasaannya sendiri-sendiri. Lakukanlah riset sebelum perjalanan.

Pastikan Anda tidak melanggar norma kesopanan dalam berpakaian atau bersantap, misalnya. Langkah ini termasuk ampuh untuk meredam kekesalan penduduk lokal terhadap tabiat para turis.

Pelajari juga hukum di negara yang Anda kunjungi. Jangan sampai perilaku Anda melanggar hukum setempat.

https://travel.kompas.com/read/2019/01/25/210500827/10-tips-penting-saat-melancong-agar-tak-merugikan-warga-lokal

Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke