Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelajah Makam Raja di Kotagede Yogyakarta

Adalah Mataram, dua kerajaan yang pernah berjaya di Tanah Yogyakarta. Satu adalah Mataram Kuno yang berdiri sekitar abad ke-8 dan kedua adalah Mataram Islam yang berdiri abad ke-17.

Peninggalan kedua kerajaan itulah yang membuat Yogyakarta semakin eksotis hingga kini. Tak hanya sebagai obyek penelitian sejarah, peninggalan-peninggalan itu juga berfungsi sebagai destinasi wisata, termasuk wisata religi.

Jika peninggalan Mataram Kuno kebanyakan berupa candi, peninggalan Mataram Islam salah satunya adalah makam. Ada dua kompleks makam raja-raja Mataram Islam, yakni di Imogiri dan Kotagede.

Dari kedua makam tersebut, makam raja di Kotagede-lah yang usianya lebih tua. Letak Makam Kotagede berada di lokasi awal Kerajaan Mataram Islam berdiri. Saat ini, Kotagede merupakan sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta.

Makam para pendahulu Kerajaan Mataram Islam

Letak Makam Kotagede berada di samping Masjid Gedhe Mataram yang dulunya merupakan kompleks dari keraton atau Istana Mataram Islam di Kotagede. Lokasi makam dan masjid tidak berubah sejak zaman dahulu hingga sekarang.

Hingga saat ini Masjid Gedhe Mataram masih berfungsi sebagaimana masjid lainnya. Setiap waktu salat, terlebih salat Jumat, masjid ini selalu dipadati oleh jamaah.

Sementara makam raja di Kotagede juga menjadi destinasi wisata religi selain Masjid Gedhe Mataram hingga kini. Kompleks makam tidak sebesar Imogiri, tetapi banyak orang yang berziarah di sini.

Di sini pula dikebumikan ayah Panembahan Senopati, yakni Ki Ageng Pemanangan. Sementara itu Raja Pajang, Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya juga turut dimakamkan di Makam Raja Kotagede ini.

Selain itu, jika Raja-raja Yogyakarta dimakamkan di Makam Raja Imogiri, tidak dengan Sri Sultang Hamengkubuwono II (HB II). Ia dimakamkan di Makam Raja Kotagede.

Aturan dan Waktu Berziarah di Makam Kotagede

Sebagai makam raja, mereka yang ingin berziarah harus mengikuti peraturan. Peraturan berziarah di Makam Raja Kotagede ini hampir sama dengan Makam Raja Imogiri. 

1. Wanita mengenakan kain jarik, kemben, dan melepas jilbab.

2. Laki-laki mengenakan pakaian abdi dalem berupa kain jarik dan blangkon.

3. Perlengkapan bisa disewa di kantor sekretariatan.

4. Dilarang memotret di dalam makam.

5. Alas kaki dilepas saat masuk ke makam.

6. Jam operasional untuk umum adalah Senin, Kamis, Jumat, dan Minggu.

7. Senin, Kamis, dan Minggu, jam operasional untuk umum adalah pukul 13.00-16.00 WIB.

8. Jam operasional untuk umum pada Hari Jumat adalah pukul 13.00-16.00 WIB.

9. Makam tutup selama Bulan Ramadhan.

Selain menyewa, pengunjung yang akan berziarah ke Makam Raja Kotagede juga bisa membawa pakaian sendiri dari rumah jika punya. Pakaian abdi dalem boleh bergaya Surakarta atau Yogyakarta.

https://travel.kompas.com/read/2019/01/28/162000327/jelajah-makam-raja-di-kotagede-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke