Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Masjid Kubah Emas di Depok

Menurut skripsi karya Mirza Shahrani, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008, "Masjid Kubah Emas di Depok: Fenomena Reproduksi Masjid Kawasan Timur Tengah Dalam Konteks Indonesia", Dian merupakan pengusaha asal Banten yang lahir pada 1953.

Usaha Dian ada banyak, salah satunya di bidang properti yang dirintis sejak 1980. Ia lebih banyak menjalankan usaha di Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi.

Selain terkenal sebagai pengusaha sukses, Dian juga terkenal sebagai seorang dermawan yang gemar membantu anak yatim piatu dan membangun masjid sebagai bentuk ibadah. Tercatat kurang lebih ada 1.000 masjid yang dibangun Dian tersebar di Indonesia.

Dian disebutkan membangun masjid berdasarkan spontanitas. Saat jalan-jalan ke suatu daerah dan melihat masyarakat membutuhkan masjid, secara spontan Dian akan membantu pembangunan masjid di daerah tersebut. 

Salah satu yang paling terkenal adalah Masjid Dian Al Mahri yang dibangun pada 2001 dan selesai pada 2006. Masjid Dian Al Mahri dengan luas 8.000 meter persegi berdiri di lahan seluas 70 hektar, membuatnya menjadi masjid dengan lahan terluas di Jabodetabek.

Dalam skirpsi tersebut juga diungkapkan bahwa Dian berpendapat masjid adalah representasi rumah Tuhan, sehingga membangun masjid yang indah dan megah adalah sebuah bentuk ibadah.

Untuk menghadirkan masjid yang mampu menjadi simbol keagungan Islam, maka Dian beranggapan arsitektur masjid tersebut harus mencirikan arsitektur Islam yang kuat. 

Dalam hal ini ia mengacu pada daerah asal kelahiran Islam, yakni Timur Tengah. Itulah rujukan desain Masjid Kubah Emas. Arsitektur masjid di Timur Tengah memiliki ciri khas kubah, minaret, halaman depan, serta penggunaan detail atau hiasan dekoratif berbentuk geometris.  

Ciri khas Masjid Kubah Emas tampak dari lima kubah yang dilapisi emas. Pemasangan emas dilakukan dengan tiga teknik.

Pertama dengan serbuk emas yang terpasang di mahkota pilar, gold plating terdapat pada lampu gantung, pagar mezanin, ornamen kaligrafri kalimat tasbih, dan pucuk langit langit kubah, Sedang kubah utama dan kubah menara menggunakan teknik gold mozaik solid.  

Masjid Kubah Emas sendiri berlokasi di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat. Pemilihan Depok sebagai lokasi ini dengan alasan Dian gemar bercocok tanam dan ingin lingkungan masjid asri.

Kemudian Dian juga tinggal di kawasan tersebut, karena dinilai Depok mudah diakses jika harus ke Jakarta, dan lahan pembangunan Masjid harus besar dan Depok yang dipilih. 

Dalam kawasan tersebut juga berdiri rumah pribadi Dian, gedung serba guna, vila, dan pertokoan. Ia sebenarnya juga berharap adanya pembangunan rumah sakit, dan sekolah asrama dalam kawasan Masjid Kubah Emas. 

Pada hari Minggu atau libur, Masjid Kubah Emas didatangi sekitar 10.000 orang. Jumlahnya bahkan lebih saat ada hari raya atau peringatan Agama Islam. Banyaknya pengunjung, membuat masyarakat sekitar juga terbantukan dalam sektor ekonomi dari Masjid Kubah Emas.

https://travel.kompas.com/read/2019/03/30/092700527/sejarah-masjid-kubah-emas-di-depok

Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke