Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Kemeriahan Acara Kirab Peringatan Naik Tahta Raja Surakarta

Keseluruhan rangkaian acara bertajuk Mangayubagya Tingalan Dalem Jumenengan Kaping 15 Sampeyan Ndalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII & Kirab Agung Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Menurut keterangan dari abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat bernama Pak Hastoto yang ditemui Kompas.com, Senin (01/04/2019) di Kori Kamandungan Lor, acara ini merupakan ritual tahunan Keraton Solo untuk memperingati naik tahta Pakubuwana XIII sebagai raja Surakarta.

Sebelum kirab dimulai, terlebih dahulu diadakan rangkaian acara di dalam keraton, yakni Pisowanan Ageng dan pertunjukan tarian Bedhaya Ketawang. Acara di dalam keraton itu dihadiri oleh raja, adik raja, keluarga serta kerabat raja, dan tamu undangan.

Kirab Agung

Usai acara di dalam keraton selesai, rangkaian acara selanjutnya adalah Kirab Agung. Sesuai dengan namanya, Sinuhun Pakubuwana XIII beserta permaisuri, keluarga, kerabat, dan tamu undangan diarak melewati rute yang telah ditentukan.

Pada penyelenggaraan Kirab Agung ini, rute kirab meliputi Keraton Surakarta Hadiningrat, Jalan Pakoe Boewono, Gladag, Perempatan Telkom, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Perempatan Baturono, Gading (Jalan Veteran).

Selanjutnya, rute kirab adalah menyusuri Perempatan Gemblekan ke Utara, Perempatan Nonongan (Jalan Slamet Riyadi) ke timur, kembali ke Gladag, dan akhirnya masuk kembali ke dalam keraton.

Menurut pengamatan Kompas.com, peserta kirab diawali oleh rombongan abdi dalem yang membawa tulisan acara. Selanjutnya marching band dari TNI mengikuti di belakangnya dan dilanjutkan oleh tim paskibra.

Rombongan selanjutnya adalah pasukan berkuda dari kepolisian dan dilanjutkan oleh tamu dan pada kerabat keraton. Beberapa tamu atau kerabat sebagian naik di atas kuda atau berada di dalam kereta kuda.

Sebuah kereta kuda paling megah yang ditarik oleh delapan ekor kuda melintas setelahnya. Kereta kuda inilah yang ditumpangi oleh SISKS Pakubuwana XIII dan permaisuri. Pengawalan begitu ketat di kanan-kirinya, baik oleh pengawal keraton, polisi, TNI, hingga Banser.

Tepat di belakang kereta kuda raja, para penabuh gamelan senantiasa membunyikan instrumen gamelan agar suasana semakin agung. Gamelan yang ditabuh hanyalah semacam bonang dan dibawa dengan cara dipikul.

Masyarakat atau wisatawan yang sedang berkunjung ke Keraton Surakarta tentu tidak melewatkan acara ini. Sebelum rombongan mulai berjalan, mereka sudah memadati rute kirab untuk mendapatkan spot terbaik.

Sepanjang perjalanan, didapati permaisuri melemparkan uang koin ke kerumunan masyarakat yang menonton acara kirab. Tidak jarang masyarakat berebut mendapatkan koin, terutama anak-anak.

Acara peringatan kenaikan tahta Sinuhun Pakubuwana XIII menurut Pak Hastoto selalu diadakan setiap tahunnya pada Bulan Rajab menurut kalender Hijriyah, atau Bulan Rejeb menurut kalender Jawa.

https://travel.kompas.com/read/2019/04/02/070400527/melihat-kemeriahan-acara-kirab-peringatan-naik-tahta-raja-surakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke