Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Spittelau, Tempat Pembakaran Sampah di Wina yang Mirip Museum

Kota Wina, Austria, menerapkan model penghematan energi dengan memanfaatkan sistem pengolahan sampah yang efisien dan ramah lingkungan.

Untuk memastikan tercapainya manfaat yang optimal bagi masyarakat, pemerintah kota Wina membangun lokasi pengolahan sampah di beberapa titik.

Masing-masing lokasi memiliki peran yang berbeda dalam memastikan pendistribusian energi kepada masyarakat secara merata.

Namun, ada satu lokasi yang paling menarik perhatian, dan menjadi kebanggaan tersendiri kota Wina, yaitu tempat pembakaran sampah Spittelau.

Di bagian luar gedung kerap kali terlihat anak-anak muda berkumpul untuk bermain skateboard, atau hanya duduk-duduk sambil menikmati jajanan yang kedainya persis berada di depan pintu masuk Spittelau.

Suasana nyaman seperti ini menunjukkan kesuksesan Spittelau dalam mengolah sampah dengan sistem yang ramah lingkungan.

Sebagai bentuk rasa bangga akan keberhasilan tersebut pihak Spittelau membuka tur bagi wisatawan, dan juga warga setempat.

Hanya dengan mendaftarkan diri melalui laman resmi Spittelau, siapapun bisa mendapatkan tur gratis. Selama 2 jam, pengunjung mendapatkan penjelasan soal langkah-langkah pembakaran sampah yang berlangsung di Spittelau.

Jika kebetulan kelompok tur banyak diikuti oleh anak-anak, maka pemandu akan memutar kartun pendek, dan mengadakan kuis.

Hal ini sangat berkesan sebab artinya ada upaya besar, dan konsisten dari pemerintah kota Wina untuk mengedukasi generasi muda, dan khalayak umum soal pentingnya penghematan energi yang salah satunya bisa dilakukan dengan pengolahan sampah yang baik.

Setelah sesi presentasi, pemandu mengajak pengunjung untuk berkeliling fasilitas pengolahan sampah.

Sambil berjalan menyusuri masing-masing lorong dan lantai, pemandu tur menjelaskan sejarah panjang Spittelau hingga akhirnya menjadi fasilitas pembakaran sampah kelas dunia yang sangat nyentrik seperti saat ini.

Musibah tersebut justru mendorong walikota Wina ketika itu, Helmut Zilk, untuk mendirikan sebuah fasilitas pembakaran sampah dengan standar baru, kualitas kebersihan yang tinggi, serta desain yang unik.

Maka akhirnya seorang seniman, dan pecinta lingkungan, Friedensreich Hundertwasser, mendapatkan tugas untuk mendesain fasilitas yang baru di lokasi yang sama.    

Pada tahun 1992, Spittelau berdiri dengan wajah baru. Bagian luar gedung tak lagi sekedar tembok putih, tetapi kini penuh dengan sentuhan warna-warni abstrak khas Hundertwasser.

Terdapat pula ruang hijau di bagian atas gedung, dimana burung-burung bersarang. Cerobong raksasa Spittelau kini juga berhiaskan bola warna emas yang akhirnya menjadikan Spittelau sebagai salah satu simbol kota Wina.

Dari dalam bangunan warna-warni ini, proses pembakaran sampah menghasilkan energi untuk penghangat ruangan, listrik, serta air panas bagi sekitar 60.000 rumah tangga per tahun. Belum lagi untuk rumah sakit, dan juga industri di dalam kota Wina.

Ribuan orang mengunjungi fasilitas luar biasa ini setiap tahun. Pengunjung bisa melihat karya-karya Hundertwasser lainnya — seperti lukisan dan karya tulis, dan tentunya petugas yang sedang mengoperasikan alat-alat berat sebagai bagian dari proses pengolahan sampah.

Hundertwasser sendiri awalnya enggan ambil bagian dalam pembangunan Spittelau, namun sebagai pegiat lingkungan, ia menyetujui proyek tersebut setelah mengetahui dampak positif yang luas dari teknologi daur ulang sampah Spittelau bagi masyarakat, dan lingkungan.

Demi udara kota Wina yang lebih bersih, serta lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat, Hundertwasser bahkan menyelesaikan proyek ini tanpa bayaran.

Salah satu yang dikenal adalah manisfeto tahun 1972 soal kewajiban menanam pohon di daerah perkotaan.

Ia menyebarluaskan konsep desain yang harmonis dengan lingkungan. Hal ini merupakan bentuk komitmennya dalam menjaga kelestarian ekologi. Tak heran jika Hundertwasser tak lupa membuat area hijau di Spittelau untuk penanaman pohon.

Jika pengunjung punya banyak waktu, selain mengikuti tur, ada juga area edukasi khusus yang menarik di Spittelau. Terdapat banyak alat peraga yang bisa mendemostrasikan bagaimana proses pembuatan energi berlangung, dan seberapa besar dampaknya bagi manusia.

Ruangan ini terlihat sangat modern, dan tidak membosankan. Sangat cocok bagi anak-anak yang ingin belajar sambil bermain.

Edukasi yang konsisten, serta relasi publik yang membumi, serta berkualitas menjadi vital dalam menanamkan kepedulian lingkungan. (AWIS MRANANI, tinggal di Wina, Austria)

https://travel.kompas.com/read/2019/04/09/071200627/spittelau-tempat-pembakaran-sampah-di-wina-yang-mirip-museum

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke